news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kontroversi Ningsih Tinampi: Diburu Pasien hingga Mengaku Khilaf di Kejaksaan

17 Februari 2020 16:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ningsih Tinampi. Foto: Facebook/Ningsih Tinampi
zoom-in-whitePerbesar
Ningsih Tinampi. Foto: Facebook/Ningsih Tinampi
ADVERTISEMENT
Sosok Ningsih Tinampi menjadi fenomenal di seantero nusantara sejak caturwulan akhir 2019 lalu. Pasalnya, perempuan asal Pasuruan itu viral karena pengobatan alternatifnya dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit nonmedis seperti santet dan guna-guna.
ADVERTISEMENT
Rumah Ningsih Tinampi di Dusun Lebak Sari Gg. Lambau RT 06 RW 13, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur setiap hari pun diburu pasien yang datang dari berbagai daerah. Bahkan, antreannya sudah mencapai ribuan.
Kabar teranyar, jika mendaftar pada Desember 2019 silam, maka Ningsih Tinampi akan menangani pasien 2 tahun kemudian atau 2021. Sebab, jumlah pasiennya sudah membludak hingga 23 ribu orang.
Apabila ingin berobat, pasien dapat memilih tiga jalur pendaftaran yakni reguler, khusus, dan lepas tali pocong. Jalur reguler dipatok Rp 300 ribu atau gratis bagi yang tak mampu. Sedangkan jalur khusus bertarif Rp 1,5 juta yang biasanya ditujukan bagi pasien dari luar Jawa.
“Ada juga (jalur) lepas tali pocong, paling mahal, Rp 5.550.000,” kata Imam Larsono, asisten Ningsih Tinampi kepada WartaBromo (4/12/2019), partner kumparan. Jalur ini biasanya dipakai kalangan elite dengan pengobatan khusus.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan sosok Ponari atau Umi Zubaedah yang punya satu media khusus untuk pengobatan alternatif pasiennya. Ningsih Tinampi bisa menggunakan sejumlah alat yang berbeda-beda di setiap pengobatan.
Terkadang, Ningsih menggunakan wortel, boneka, botol minuman, hingga deodorant roll untuk menyembuhkan pasiennya. Sebab ia tak punya pusaka khusus layaknya batu petir Ponari. Ningsih mengklaim bekalnya mengobati hanya ilmu Al Fatihah.
“Bagi saya yang nomer satu itu ya berdoa sama Allah. Jadi doaku cuma satu, ya Al-fatihah saja,” ujar Ningsih (13/10/2019).
Terapi Medis Ningsih Tinampi. Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan
Ningsih Tinampi pertama kali mengetahui dirinya memiliki ilmu perantara penyembuhan orang sakit dari seorang tetangga sekampung bernama Damon. Tetangganya itu menyebut Ningsih punya ilmu Al Fatihah berupa sosok perempuan yang masuk ke tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, tak serta merta Ningsih paham cara mengobati orang. Sampai suatu hari datang sebuah mimpi ia didatangi banyak pasien yang meminta diobati dengan cara disentuh olehnya.
Ngobatinya kamu nanti sama orang, walau kamu tendang, pukul, yang penting kamu sentuh, insya Allah sembuh,” kata mantan pemilik usaha katering itu.
Dengan metode itu, Ningsih dipercaya para pasien yang hadir ke rumahnya mampu menyembuhkan penyakit. Namun, pengobatan alternatif ini berbuah polemik. Ketua GP Ansor Bangil, Kabupaten Pasuruan, Saad Muafi, sempat menyebut metode pengobatan itu sesat.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa hingga Ikatan Dokter Indonesia Jatim juga telah meminta Dinas Kesehatan untuk memantau praktik pengobatan Ningsih Tinampi.
“Saya meminta dinas kesehatan untuk melakukan monitoring jangan ada sesuatu yang akhirnya destruktif,” kata Khofifah usai bertemu Mendagri Tito Karnavian di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Jumat (17/1).
ADVERTISEMENT
Sementara IDI Jatim menyoal metode yang digunakan Ningsih Tinampi. Sebab, metode tersebut dianggap tak bisa dinilai dengan jelas kebenarannya.
“Tidak ada instrumen yang bisa menilai metode yang digunakan Ibu Ningsih, jadi itu ilmu yang ada di luar ilmu kedokteran. Oleh karena itu Dinkes yang merupakan institusi pemerintah yang mempunyai kewajiban untuk melihat dan memverifikasi dan melindungi masyarakat dari semua jenis metode-metode pengobatan yang ada di masyarakat,” ujar Ketua IDI Jatim Sutrisno, Senin (10/2).
Polemik tak berhenti di persoalan metode pengobatan. Rupanya, Ningsih juga pernah mengklaim bisa memanggil nabi, rasul, hingga malaikat yang menuai kontroversi. Pernyataannya itu direkam dalam sebuah video yang diunggah di media sosial dan viral.
Akibatnya, Ningsih pun dipanggil Tim Badan Koordinasi Penganut Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) di Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan, Senin (10/2/2020). Dalam pertemuan tertutup itu Ningsih dicecar soal klaimnya.
Berobat ke Ningsih Tinampi. Foto: Indra Fauzi/ kumparan.
Ningsih pun khilaf dan tobat atas pernyataannya bisa mengundang nabi, rasul, dan malaikat. Ia mengaku keseleo lidah karena kelelahan mengobati pasien setiap hari.
ADVERTISEMENT
"Menurut Bu Ningsih, dia itu merasa dilindungi oleh malaikat, rasul, dan Allah SWT saat mengobati pasiennya," ungkap Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Pasuruan, Erfan Efendi YA, Senin (10/2/2020) sebagaimana dilansir JatimNow partner kumparan.
Setelah pertemuan itu, Tim Bakorpakem memutuskan akan melakukan pembinaan terhadap praktik pengobatan alternatif Ninggsih Tinampi.
"Dulu kan kita hanya pantau dari luar. Saat ini kita langsung on the spot, kalau ngomong ngawur, langsung kita selesaikan di sana," tegas Erfan.