Korban Bendungan Jebol di Brasil, 34 Orang Tewas dan 300 Hilang

27 Januari 2019 11:01 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendungan di Kota Brumadinho, Brazil, yang Jebol. (Foto: REUTERS/Washington Alves)
zoom-in-whitePerbesar
Bendungan di Kota Brumadinho, Brazil, yang Jebol. (Foto: REUTERS/Washington Alves)
ADVERTISEMENT
Korban bendungan jebol di Brasil terus bertambah. Terkini, sebanyak 34 orang dipastikan tewas dan 300 orang masih hilang dalam tragedi jebolnya bendungan yang terletak di sebuah pertambangan bijih besi yang dikelola oleh Vale SA, di negara bagian Minas Gerais, Brasil.
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, sebanyak 300 orang yang hilang tersebut mayoritas merupakan pekerja tambang yang terdaftar di Vale SA. Untuk mencari ratusan orang yang hilang itu, belasan helikopter diterjunkan dalam operasi penyelamatan.
Sebab bendungan yang jebol itu menghamburkan lumpur hingga ke kawasan permukiman. Petugas penyelamat mengumumkan jumlah korban tewas bertambah tiga kali lipat dari hari ke hari karena semakin banyak mayat ditarik dari lumpur. Tak hanya helikopter penyelamat, sebanyak 1.000 prajurit militer juga diterjunkan, bersama dengan anjing pelacak.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang meninjau lokasi bencana dari helikopter mencuit dalam akun twitternya "sulit untuk tidak menjadi emosional sebelum adegan ini,"
"Semua dilakukan untuk merawat para penyintas dan menentukan fakta, untuk menuntut keadilan dan mencegah tragedi baru," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Bendungan di Kota Brumadinho, Brazil, yang Jebol. (Foto: REUTERS/Washington Alves)
zoom-in-whitePerbesar
Bendungan di Kota Brumadinho, Brazil, yang Jebol. (Foto: REUTERS/Washington Alves)
Sementara itu otoritas perlindungan lingkungan di Brasil menuntut Vale dengan denda awal sebesar USD 66,5 juta atas bencana tersebut. Adapun pemerintah negara bagian Minas Gerais juga akan memungut hukuman lain yakni memblokir USD 270 juta dana Vale yang ada di rekening bank untuk membantu korban. Pemblokiran dana tersebut merupakan perintah pengadilan.
Sedangkan Chief Executive Vale, Fabio Schvartsman, dalam wawancara di televisi mengatakan saat kejadian tersebut tidak ada pembangunan apapun di sekitar bendungan. Schvartsman juga meminta maaf namun tak secara tegas menyatakan bertanggung jawab atas kejadian itu.
"Permintaan maaf kepada masyarakat, permintaan maaf kepada Anda, permintaan maaf kepada seluruh dunia atas apa yang telah terjadi," katanya seperti dilansir Reuters.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak tahu siapa yang bertanggung jawab, tetapi Anda bisa yakin kami akan melakukan bagian kami." tutupnya.
Bendungan di Kota Brumadinho, Brazil, yang Jebol. (Foto: REUTERS/Washington Alves)
zoom-in-whitePerbesar
Bendungan di Kota Brumadinho, Brazil, yang Jebol. (Foto: REUTERS/Washington Alves)