Korban Kekerasan Perusahaan Animasi di Menteng Sudah Lapor Polda Metro Jaya

13 September 2024 21:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi merekam kekerasan. Foto: SeventyFour/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi merekam kekerasan. Foto: SeventyFour/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Korban dari kasus viral kekerasan di perusahaan animasi BV, Menteng, Jakarta Pusat, yang berinisial CS rupanya sudah membuat laporan ke Polda Metro Jaya.
ADVERTISEMENT
“Iya aku sudah melaporkan ke Komnas Perempuan dan Polda Metro Jaya,” ujarnya pada kumparan Jumat (13/9).
Laporan CS sudah diterima dengan nomor penerimaan STTLP/B/5279/IX/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA. Dirinya sudah melapor sejak 5 September lalu.
“Aku sudah lapor 5 September,” ungkapnya.
Namun, menurut CS, sejauh ini belum ada tindak lanjut dari Polda Metro Jaya atas laporannya.
“Belum (ada tindak lanjut),” ungkapnya.
Ia pun menyebut bahwa dirinya melapor ke Polda Metro Jaya karena pelaku yang merupakan mantan bosnya di perusahaan BV, yaitu CL merupakan seorang WN Hongkong.
“Terima kasih, kami lapor ke Polda karena pelaku WNA,” tulisnya.
Selain Polda, menurut CS, Komnas Perempuan juga belum melakukan tindak lanjut pada laporannya.
“Dari Komnas Perempuan sih sejauh ini aku belum dikontak,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi belum memberikan responsnya terkait hal tersebut.
Sebelumnya, kisah kekerasan yang dialami CS oleh bosnya, CL, awalnya viral di akun X @bisher_d790 pada Senin (9/9). Dalam unggahannya, dijelaskan bahwa CS mendapat kekerasan verbal dan fisik dari CL, bahkan dilampirkan juga bukti-buktinya.
Ilustrasi Gedung Promoter Polda Metro Jaya. Foto: Antara Foto/Reno Esnir
CS mengaku pernah disuruh untuk naik-turun tangga pada malam hari sebanyak 45 kali dan menampar dirinya sendiri sebanyak 100 kali sebagai bentuk hukuman. Peristiwa ini direkam oleh CL menurut pengakuan CS.
Setelah viral, banyak mantan pegawai dari perusahaan BV ini yang ikut bersuara. Mereka mengaku sering mendapat kekerasan verbal dari CL selama bekerja di sana.
Rupanya, perusahaan ini sudah berhenti beroperasi sejak Agustus lalu. Namun, kini CL beserta sang suami KL disebut sedang membuat perusahaan baru dengan nama lain dan sedang merekrut pegawai baru.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Polres Metro Jakarta Pusat mengaku sudah membentuk tim untuk mengusut kasus ini. Mereka bahkan sudah menyambangi bekas kantor BV yang kini tutup.
“Sudah diusut, yang kekerasan terhadap karyawannya,” ujar Kasatreskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Firdaus saat dihubungi wartawan pada Jumat (13/9).
“Iya kita membentuk tim. Kita proses sampai tuntas,” sambungnya.
Meskipun, Firdaus menyebut CS belum membuat laporan di Polres Jakarta Pusat.
“Belum ada laporannya, dari viralnya berita itu kita tindak lanjuti dari Polres, belum ada laporan yang masuk. kita tetap menindaklanjuti,” ungkapnya.
Dirinya mengatakan Polres Jakpus akan memanggil korban dan memburu pelaku.
“Iya bakal diburu, masih dicari keberadaan. Nanti diambil keterangan,” ungkapnya.
“Iya semuanya (dipanggil), pemilik perusahaan dan karyawannya. terutama karyawan yang jadi korban. korban sampai sekarang kita lagi cari identitas,” tuturnya.
ADVERTISEMENT