Korban Pengeroyokan di Pasar Minggu Tewas karena Sabetan Celurit

17 Februari 2020 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Begal dan Rampok Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Begal dan Rampok Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi membeberkan kasus pengeroyokan yang menewaskan FA (16) di Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Korban tewas karena sabetan celurit saat pengeroyokan terjadi.
ADVERTISEMENT
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Irwan Santoso mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (16/2) pukul 02.30 WIB. Korban tengah berboncengan bersama dua rekannya.
Mereka sedang mencari makan di Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Tiba-tiba saja mereka didatangi oleh 20 orang yang mengendarai 7 sepeda motor.
Dua orang kemudian turun dari sepeda motor dan menghampiri korban dan rekannya. Pelaku kemudian mengeluarkan celurit dan menebasnya. Hanya saja dua teman korban tidak sadar jika FA ditebas.
"Sementara kan saya dapat keterangan dari Polsek, ya mungkin analisa teman-teman di lapangan seperti itu. Kan awalnya dia berbarengan, tiba-tiba ada yang nyamperin. Kemudian memang namanya disabet, ya analisa begitu," kata Irwan saat dikonfirmasi, Senin (17/2).
ADVERTISEMENT
Irwan menyebutkan teman korban baru sadar saat FA tiba-tiba bersandar. Badan FA melemah, dagunya mengeluarkan darah.
Mereka lantas membawa FA ke rumah sakit. Ia ditangani di UGD RS Tria Dipa, tapi nyawanya tidak tertolong.
"Korban mengalami luka robek pada bagian dagu, luka dalam bagian leher depan dan luka lecet pada bagian lutut kaki kiri," kata Irwan.
Polisi masih menyelidiki pelaku pengeroyokan dan pembacokan itu. Irwan belum bisa memastikan apakah pelaku merupakan geng motor atau bukan.
"Sementara kita dalami, kalau disebut geng motor sesuai informasi kan gerombol itu, kalau termasuk geng motor belum berani. Karena belum ada informasi seperti itu," kata Irwan.