Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Korban Serangan di Iran Bertambah Jadi 17 Orang
9 Juni 2017 9:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Iran menyebut, warga yang menjadi korban aksi terorisme di negaranya bertambah. Otoritas setempat mengatakan, saat ini setidaknya ada 17 orang tewas, sementara beberapa di antaranya luka-luka.
ADVERTISEMENT
Kantor berita Tasnim, Jumat (9/6) menyebut, dua dari 17 korban tewas tersebut adalah wanita.
Sementara itu dikutip dari Reuters, rekaman kamera keamanan yang disiarkan di TV pemerintah menunjukkan para warga berlari dan mencari perlindungan. Saat itu orang-orang bersenjata berjalan melalui aula parlemen, menembaki senjata mereka dan memukul setidaknya satu orang.
Warga Iran, yang dihubungi oleh Reuters, mengatakan ada kehadiran polisi yang membuat mereka lebih tenang, terutama di alun-alun ibukota yang sibuk.
"Rasanya aman melihat polisi di mana-mana. Juga ada petugas berpakaian preman di pusat perbelanjaan," kata Mohammadali Rastgou, seorang pemilik toko di alun-alun Tajrish utara Teheran.
[Baca juga: Dua Serangan Teroris yang Langka di Ibu Kota Iran ]
ADVERTISEMENT
TV Negara bagian juga menunjukkan gambar amunisi, senapan dan teropong yang diletakkan di samping bendera ISIS, semuanya dikatakan dari para penyerang.
"Kami telah melihat lebih buruk dari ini, orang Iran tidak akan diintimidasi oleh serangan semacam itu, negara kami adalah tempat teraman di wilayah ini," kata seorang pria paruh baya kepada televisi pemerintah.
Serangan tersebut merupakan yang pertama diklaim oleh ISIS di Iran. ISIS mengaku bertanggung jawab dan mengancam lebih banyak serangan terhadap mayoritas Syiah Iran, yang dilihat oleh garis keras militan Sunni sebagai orang-orang yang sesat.
Kementerian Intelijen Iran mengatakan pada hari Kamis (8/6) sebelumnya mereka telah menangkap lebih banyak tersangka yang terkait dengan serangan tersebut, termasuk seorang wanita.
ADVERTISEMENT
Serangan militan jarang terjadi di Teheran dan kota-kota besar lainnya meskipun dua kelompok militan Sunni, Jaish al-Adl dan Jundallah, telah melakukan pemberontakan yang mematikan, kebanyakan di daerah terpencil, selama hampir satu dekade.