Korban Tewas Banjir Bandang di Bengkulu Bertambah Jadi 7 Orang

20 Januari 2020 10:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jembatan putus diterjang banjir bandang di wilayah Desa Manau Sembilan II, Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu, Minggu (19/1). Foto: Dok. BNPPB
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan putus diterjang banjir bandang di wilayah Desa Manau Sembilan II, Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu, Minggu (19/1). Foto: Dok. BNPPB
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbaharui data korban banjir bandang yang terjadi di Desa Manau Sembilan II, Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu, pada Minggu (19/1) sekitar pukul 15.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Hingga Senin (20/1) pukul 10.30 WIB, korban tewas akibat banjir bandang menjadi tujuh orang. Selain itu, tiga orang masih dinyatakan hilang.
"Update berdasarkan konfirmasi dengan Kepala BPBD Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu pagi ini menyebutkan bahwa sudah ditemukan tiga orang yang hilang dalam kondisi meninggal," kata Kapusdatin BNPB Agus Wibowo dalam keterangannya.
"Sehingga total korban meninggal tujuh orang dan tiga orang hilang belum ditemukan," tambahnya.
Jembatan putus diterjang banjir bandang di wilayah Desa Manau Sembilan II, Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu, Minggu (19/1). Foto: Dok. BNPPB
Agus mengungkapkan identitas tujuh orang yang tewas yakni Emilia binti Minut, Yeni binti Kamharudin, Pio bin Didi, Peri Rahman bin Tisri, Migi bin Jon Armada, Mika binti Sus, dan Viki bin Ida. Sementara tiga orang yang hilang yaitu Intan Guspani binti Indi, Gok bin Junar, dan Ipan bin Ujang.
ADVERTISEMENT
"Sejak tadi malam BPBD, TNI, Polri, Basarnas, OPD terkait, dan relawan sudah bekerja untuk mencari korban yang hilang. Posko darurat juga sudah didirikan di lokasi," ujar Agus.
Banjir bandang menerjang wilayah Desa Manau Sembilan II, Bengkulu pada Minggu sore. Akibatnya, Jembatan Gantung Cawang di desa itu putus.