Korea Utara Diterpa Krisis Pangan Terburuk Dalam Satu Dekade Terakhir

14 Juli 2021 20:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kim Jong Un menangis dan minta maaf pada warga Korea Utara. Foto: Dok. Youtube D.P.R Korea
zoom-in-whitePerbesar
Kim Jong Un menangis dan minta maaf pada warga Korea Utara. Foto: Dok. Youtube D.P.R Korea
ADVERTISEMENT
Dalam laporan negara yang diserahkan untuk penilaian Sustainable Development Goals PBB, Korea Utara mengakui negaranya tengah menghadapi krisis pangan terburuk dalam lebih dari 10 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Bahkan, situasi ini disebut sebagai fase yang paling menantang bagi Korut di bawah kepemimpinan Kim Jong-un.
Kantor berita Bloomberg melaporkan, produksi pangan di Korut jatuh ke level terendah pada 2018 silam. Menurut Pemerintah Korut, situasi ini memburuk akibat bencana alam dan ketahanan yang lemah, peralatan bertani yang kurang mumpuni, dan tingkat mekanisasi yang rendah.
Meski begitu, Kim Jong-un dkk turut menyalahkan PBB dan sanksi yang dijatuhkan kepada Korut, karena dianggap mengambil bagian dalam menyulitkan perkembangan berkelanjutan negara.
“Kendala terbesar terhadap upaya-upaya pemerintah dalam mencapai pembangunan berkelanjutan Korea Utara meliputi sanksi yang berkelanjutan serta blokade pada DPRK (Korea Utara),” demikian kutipan laporan yang diserahkan ke PBB.
Laporan tersebut masuk ke PBB setelah Pimpinan Tertinggi Kim Jong-un mengeluarkan peringatan pada Juni lalu, bahwa situasi pangan Korut “mulai genting”. Bahkan, sejumlah laporan dari Korut menyampaikan bahwa harga bahan makanan sudah melesat tinggi sejak awal 2021.
Kim Jong Un kunjungi daerah terdampak badai di Korea Utara. Foto: KCNA via Reuters
“Sektor pertanian telah gagal untuk memenuhi rencana produksi padi-padian,” ujar sang Pimpinan Tertinggi, seperti dikutip dari The Independent UK.
ADVERTISEMENT
Sementara, Institut Persatuan Nasional Korea mengatakan bahwa harga beras sudah melambung akibat kurangnya suplai milik negara. Pada tahun 2020, produksi padi Korut juga merosot hingga sekitar 5,2 persen.
Masalah ini terus memburuk usai penutupan perbatasan negara Korut sejak awal pandemi COVID-19 tahun 2020 silam dan kerusakan akibat musibah banjir.
Tetapi, krisis pangan ini sudah bisa dilihat sejak tahun lalu, ketika Korut mulai mengalami sejumlah masalah. Pada 2020, Korut mengalami defisit pangan sekitar 1 juta metrik ton, menurut laporan dari Kementerian Pertanian Amerika Serikat.
Warga Korea Utara juga dilaporkan hanya mengonsumsi makanan yang kurang dari 445 kalori per harinya. Angka ini tentu jauh lebih rendah dibandingkan rekomendasi PBB, yakni rekomendasi konsumsi 2.100 kalori per hari.
ADVERTISEMENT