Korps Marinir Ungkap Prajurit TNI Lettu Eko Bunuh Diri karena Utang Judi Online

20 Mei 2024 23:13 WIB
ยท
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mayat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mayat. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen (Mar) Endi Supardi mengungkapkan Perwira TNI AL asal Sumatera Utara (Sumut), Lettu Laut (K) dr. Eko Damara (31), meninggal dunia bunuh diri karena terlilit utang judi online.
ADVERTISEMENT
Eko bunuh diri pada Sabtu (27/4) siang di Pos Komando Taktis yang berada di daerah konflik di Papua Pegunungan. Eko berasal dari satuan Batalion Kesehatan 1 Marinir yang bermarkas di Jakarta, namun ia menjadi personel perbantuan Satuan Tugas Mobile RI-PNG Batalion Infanteri 7 Marinir.
Endi mengatakan Eko tewas di ruang kesehatan. Ia menembak dirinya sendiri dengan senjatanya, senapan SS-2 V1.
Sebelum melakukan aksinya tersebut Eko lebih dulu mengosongkan ruangan. Ia meminta rekan-rekannya untuk keluar karena tempat tersebut akan dibersihkan.
Tiga menit setelah rekan-rekannya keluar dari ruangan, Eko menembak dirinya. Suara letusan dari dalam ruangan terdengar oleh rekan-rekan Eko yang berada di luar.
"Serda Mar Bagus mencoba melihat dari jendela, karena pintunya dikunci. Mencoba melihat dari jendela, kemudian melihat Lettu Laut sudah dalam keadaan bersimbah darah dengan posisi tubuh bersandar pada dinding ruangan. Senjata SS-2 V1 tersandar dengan posisi popor di atas paha sebelah kanan. Kemudian laras senjata menyilang dari kanan ke kiri, ke atas dada dan tangan kanan masih memegang," kata Endi saat konferensi pers di Markas Korps Marinir, Jakarta Pusat, Senin (20/5).
ADVERTISEMENT
Rekan-rekan Eko sempat mendobrak pintu ruangan itu. Mereka sempat memberikan pertolongan pertama karena kondisi Eko masih bernyawa meski sudah berlumuran darah.
Mereka lalu membawa Eko ke RSUD Dekai dengan kendaraan taktis untuk mendapat pertolongan. Namun, nyawanya tidak tertolong.
"Pada pukul 14.00, Dokter April dalam hal ini dokter jaga menyampaikan bahwa Lettu Laut Eko tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia," ujarnya.
Endi menegaskan tidak ada luka lebam yang ditemukan di tubuh Eko. Pihak TNI sempat memandikan, mengkafani almarhum, hingga memberikan formalin karena akan dikirim ke keluarga yang jaraknya jauh. Dalam prosesnya tidak ditemukan luka lebam.
Menurutnya jika ada foto jasad Eko lebam, itu bukan karena tindak kekerasan yang diterima sebelum meninggal.
ADVERTISEMENT
"Di tubuh korban tidak ada sedikitpun luka lebam sebagaimana yang disampaikan oleh kakak almarhum. Bapak yang memandikan melihat langsung bahwa di kepala, di tangan, di badan di kaki tidak ada luka lebam. Jadi mungkin nanti pihak keluarga biar jelas, foto yang difotokan pihak keluarga ini sudah tiga hari, foto sebelum itu saat pemandian sama sekali tidak ada lebam," ujarnya.

Diduga Terlilit Utang

Berdasarkan hasil digital forensik, Endi mengatakan, Eko diduga bunuh diri karena terlilit utang untuk judi online. Eko juga diketahui sempat mencari-cari artikel terkait cara bunuh diri.
"Jadi dari hasil note yang ada di HP, di HP-nya pun masih banyak browsing-an almarhum yang googling bagaimana cara mati dengan cepat. Cara mati dengan tidak sakit, banyak sekali. Seminggu sebelum almarhum meninggal," kata Endi.
ADVERTISEMENT
"Sebelumnya juga banyak googling masalah judi online, download aplikasi judi online. Jadi nyambung kenapa yang bersangkutan bunuh diri," tambahnya.
Eko yang khawatir dengan utangnya itu akhirnya memilih jalan pintas dengan bunuh diri.
"Utang almarhum cukup lumayan, di sini ada catatan. Dari teman kedokterannya juga ada sesama dokter, ada dua, teman satgas ada, bank BRI ada. Artinya beliau tak sanggup kembalikan, sempat mengelabui dinas alasannya untuk menutup yang di satuan sebelumnya, ternyata tidak dibayarkan juga," kata Endi.
"Akhirnya uang itu tidak berbentuk barang, karena di satgas pun tidak beli apa-apa, di keluarga pun tidak terima apa-apa, digunakan untuk judi online," tambah Endi.

Tidak Diautopsi

TNI tidak melakukan autopsi terhadap jasad Eko. Sebab di wilayah tersebut tidak ada dokter spesialis forensik untuk melakukan autopsi.
ADVERTISEMENT
Dari keterangan saksi dan kondisi di TKP, Endi juga meyakini korban memang bunuh diri.
"Proses kejadian itu sangat jelas, tidak ada siapa pun di sana. Di sana hanya beliau sendiri di ruangan mengunci kamar. Setelah kejadian 1-2 menit anggota mendobrak pintu dan ada yang lihat dari jendela, sudah jelas. Kemudian saksi mata setelah dibuka jelas, senjata masih dipegang. Saya dengan keyakinan tidak perlu lakukan otopsi," ujarnya.
"Seandainya misal ada yang curiga di staf saya, saya tak akan menunda, saya akan lakukan langsung. Karena semua keterangan yang ada, tim investigasi mengatakan 99,99 persen bunuh diri. Satu persen kenapa? Karena pas saat nembak tidak ada yang melihat, karena dari bukti yang ada, teman yang ada di depan pos saat letusan itu ada dan langsung menuju sana, tidak ada orang lain," jelasnya.
ADVERTISEMENT

Sempat Disebut karena Malaria

Kematian Eko sempat disebut karena malaria. Endi menjelaskan alasan itu disampaikan untuk menjaga nama baik almarhum. Sebab Eko bunuh diri karena masalah utang.
"Kalau malaria itu sebetulnya upaya kita untuk menjaga nama baik keluarga, jadi kejadian yang sesungguhnya kan bukan malaria, sesungguhnya yang tadi kami sampaikan," kata Endi.
Eko Damara adalah anggota TNI AL dari jalur Prajurit Karier. Dia mendaftar TNI setelah lulus dari Fakultas Kedokteran sebuah kampus di Aceh.