Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Korsel: Rusia Kirim Rudal ke Korut, Imbalan 10 Ribu Tentara di Ukraina
22 November 2024 18:06 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pernyataan ini disampaikan penasihat keamanan utama Presiden Korsel, Shin Won-sik, dalam wawancara televisi, Jumat (22/11).
Shin menyatakan, Kremlin mulai memenuhi kesepakatan dengan rezim Kim Jong-un, termasuk pengiriman peralatan untuk memperkuat sistem pertahanan udara Korea Utara yang rapuh.
“Rudal anti-pesawat telah dikirim ke Pyongyang sebagai bagian dari perjanjian ini,” kata Shin kepada SBS.
Meski begitu, ia tak merinci cara intelijen Korsel memastikan pengiriman tersebut. Rusia dan Korea Utara sejauh ini belum memberikan tanggapan atas klaim tersebut.
Selain rudal, Pyongyang disebut juga menerima bantuan ekonomi serta kemungkinan teknologi Rusia untuk memperbaiki program satelit mata-matanya.
Korut sempat mengeklaim telah meluncurkan satelit mata-mata pada November 2023, namun kemampuan satelit itu masih diragukan para ahli.
ADVERTISEMENT
Kolaborasi antara Rusia dan Korea Utara semakin erat sejak kedua pemimpin bertemu di Pyongyang pada Juni 2024.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kim Jong-un menandatangani perjanjian untuk saling memberikan bantuan militer jika salah satu negara diserang.
Sebagai imbalan tambahan, para ahli meyakini Pyongyang memperoleh teknologi militer Rusia, termasuk untuk satelit pengintaian dan kapal selam. Ada juga kemungkinan jaminan keamanan dari Moskow bagi Korut.
Kekhawatiran Nuklir dan Rudal
Kerja sama ini memicu kekhawatiran serius dari Korsel dan Amerika Serikat. Mereka mencemaskan potensi transfer teknologi rudal dan nuklir Rusia ke Korut, yang selama ini terus memperluas program senjata nuklirnya meski mendapat sanksi dari PBB.
Namun, Shin menyatakan bahwa hingga kini belum ada bukti transfer teknologi sensitif tersebut.
ADVERTISEMENT
Para ahli juga percaya Kremlin tidak akan memberikan teknologi strategis itu selama pengerahan tentara Korut ke Ukraina masih dalam tahap awal.
Keterlibatan Pasukan Korut
Sementara itu, pejabat intelijen Korea Selatan mengungkap bahwa pasukan Korea Utara kini ditempatkan di unit-unit militer Rusia, termasuk brigade udara dan marinir. Beberapa pasukan bahkan telah terlibat dalam pertempuran di Ukraina.
Sebaliknya, aliran bantuan militer dari Korut ke Rusia terus berlanjut.
Menurut Badan Intelijen Nasional Korsel, sejak Agustus 2023, negara yang dipimpin Kim Jong-un itu telah mengirim lebih dari 13 ribu kontainer berisi artileri, rudal, dan senjata konvensional ke Rusia.