Korsel Siapkan Skenario Terburuk Jelang Putusan Pemakzulan Yoon Suk-yeol

10 Maret 2025 11:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol melambaikan tangan saat pembebasan dirinya setelah Pengadilan Korea Selatan menyatakan bebas di Uiwang, Korea Selatan, Kamis (8/2/2025).  Foto: Kim Hong-Ji/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol melambaikan tangan saat pembebasan dirinya setelah Pengadilan Korea Selatan menyatakan bebas di Uiwang, Korea Selatan, Kamis (8/2/2025). Foto: Kim Hong-Ji/Reuters
ADVERTISEMENT
Nasib politik Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan parlemen, Yoon Suk-yeol, akan ditentukan dalam sidang Mahkamah Konstitusi. Kepolisian akan mengerahkan pasukan dan menutup stasiun kereta bawah tanah dan setidaknya satu sekolah demi menjaga keamanan saat putusan dibacakan.
ADVERTISEMENT
Putusan apakah akan merestui pemakzulan Yoon atau mengembalikan haknya sebagai presiden diprediksi akan dilakukan paling cepat minggu ini.
Dikutip dari Reuters, Senin (10/3), massa pendukung maupun anti-Yoon diperkirakan hadir dalam jumlah besar.
"Kami mempersiapkan rencana dengan mempertimbangkan skenario terburuk," kata penjabat Komisaris Jenderal Badan Kepolisian Nasional, Lee Ho-young, kepada wartawan.
Para pengunjuk rasa mengenakan ponco di tengah hujan saat mereka mengambil bagian dalam aksi menyalakan lilin yang menyerukan penggulingan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di tangga Majelis Nasional di Seoul, Kamis (5/12/2024). Foto: Jung Yeon-je/AFP

Semprotan Merica

Petugas kepolisian akan menggunakan semprotan merica atau pentungan jika terjadi kekerasan yang pernah dilakukan massa pendukung Yoon di gedung pengadilan pada Januari lalu.
Pengelola transportasi Seoul Metro juga mengungkapkan, pada hari pembacaan putusan stasiun kereta bawah tanah dekat Mahkamah Konstitusi akan ditutup dan kereta tidak akan berhenti di stasiun kereta bawah tanah lainnya di mana massa dalam jumlah besar berkumpul.
ADVERTISEMENT
Kantor Pendidikan Metropolitan Seoul juga mengirim surat meminta 6 sekolah di dekat mahkamah untuk mengambil langkah-langkah keselamatan, termasuk meliburkan sekolah di hari pembacaan putusan. Pejabat Kantor Pendidikan Metropolitan Seoul, Kim Eun-mi, mengungkapkan satu sekolah memutuskan libur pada hari itu.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol memberikan salam hormat kepada warga saat pembebasan dirinya setelah Pengadilan Korea Selatan menyatakan bebas di Uiwang, Korea Selatan, Kamis (8/2/2025). Foto: Kim Hong-Ji/Reuters
Selama sidang pengadilan yang berlangsung selama ini, barisan petugas dan kendaraan kepolisian telah mengepung tempat berkumpulnya massa pendukung Yoon.
Presiden Park Geun-hye meninggalkan gedung Kejaksaan Foto: Kim Hong-Ji/Reuters
Park Geun-hye dimakzulkan karena dugaan korupsi dan diberhentikan dari jabatannya oleh pengadilan pada Maret 2017. Dalam aksi demonstrasi saat itu, setidaknya 3 orang tewas dan puluhan lainnya terluka.
Polisi juga akan menutup pompa bensin di dekat mahkamah di hari pembacaan putusan Yoon.
Sebelumnya, pengadilan memerintahkan agar Yoon dibebaskan dari penjara. Satu hari setelah Yoon kembali ke kediamannya, Minggu (9/3), pendukung Yoon berkumpul di kediamannya untuk memprotes pemakzulan.
ADVERTISEMENT
Selama akhir pekan, polisi memarkir bus di sepanjang jalan utama dan membuat sejumlah pos periksa di sekitar kediaman Yoon untuk membatasi akses.
Militer memasuki gedung utama Majelis Nasional setelah Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer di Seoul, Korea Selatan, Selasa (3/12/2024). Foto: Cho Jung-woo/Newsis via AP

Buntut 6 Jam Darurat Militer

Yoon Suk-yeol dimakzulkan oleh parlemen pada 14 Desember 2024 buntut penetapan darurat militer selama 6 jam. Pemakzulan ini masih menunggu putusan akhir dari Mahkamah Konstitusi Korea Selatan. Jika Mahkamah Konstitusi menyetujui pemakzulan, pemilihan presiden baru harus dilaksanakan dalam waktu 60 hari.