Korsel Ungkap Korut Bersiap Mengirim Lebih Banyak Pasukan ke Rusia

24 Januari 2025 12:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Personel militer dari korps medis Tentara Rakyat Korea menghadiri peluncuran kampanye untuk meningkatkan pasokan obat-obatan, di tengah pandemi COVID-19, di Pyongyang, Korea Utara, Selasa (17/5/2022). Foto: KNCA/via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Personel militer dari korps medis Tentara Rakyat Korea menghadiri peluncuran kampanye untuk meningkatkan pasokan obat-obatan, di tengah pandemi COVID-19, di Pyongyang, Korea Utara, Selasa (17/5/2022). Foto: KNCA/via Reuters
ADVERTISEMENT
Militer Korea Selatan menduga Korea Utara tengah mempersiapkan mengirim pasukan lebih banyak ke Rusia untuk bertempur melawan pasukan Ukraina, meski setelah mengalami kerugian dan sejumlah pasukannya ditangkap.
ADVERTISEMENT
“Setelah 4 bulan berlalu sejak mengirim pasukan ke perang Rusia-Ukraina, banyak korban jatuh dan pasukannya ada yang ditangkap, Korut diduga akan mempercepat tindakan lanjutan dan bersiap mengirim pasukan tambahan,” kata Kepala Staf Gabungan (JCS) dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Jumat (24/1).
Namun, analisa JCS tidak secara spesifik menjelaskan langkah selanjutnya yang kemungkinan akan diambil Pyongyang.
JCS juga mengatakan, Korut tengah bersiap meluncurkan satelit mata-mata dan rudal balistik antar benua (ICBM), meski tidak ada tanda-tanda tindakan segera.
Bulan ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan 2 tentara Korut ditangkap di wilayah Kursk, Rusia. Penangkapan itu menandakan untuk pertama kalinya Ukraina menangkap tentara Korut dalam keadaan hidup sejak mereka memasuki zona perang pada musim gugur tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Pyongyang telah mengirim sekitar 11.000 tentara untuk mendukung pasukan Moskow dalam pertempuran di wilayah barat Kursk di Rusia. Kursk merupakan wilayah yang dikuasai Ukraina dalam serangan mendadak tahun lalu.
Berdasarkan keterangan Kiev, lebih dari 3.000 pasukan terbunuh atau terluka.
Meski Moskow dan Pyongyang membantah laporan pengerahan pasukan Korut, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Oktober 2024 tidak membantah bahwa pasukan Korut berada di Rusia dan pejabat Korut mengatakan penempatan pasukannya di sana sah secara hukum.
Kerja sama antara Rusia dan Korut meningkat sejak Putin mengunjungi Pyongyang pada Juni 2024, ketika kedua pemimpin menandatangani “Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif” yang salah satunya memuat pakta pertahanan bersama.