Korut Gagal Uji Coba Senjata, Rudal Meledak di Udara

26 Juni 2024 11:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jejak uap yang diyakini dihasilkan oleh rudal balistik Korea Utara terlihat dari pulau Yeonpyeong dekat perbatasan laut 'garis batas utara' dengan Korea Utara pada 26 Juni 2024. Foto: YONHAP / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Jejak uap yang diyakini dihasilkan oleh rudal balistik Korea Utara terlihat dari pulau Yeonpyeong dekat perbatasan laut 'garis batas utara' dengan Korea Utara pada 26 Juni 2024. Foto: YONHAP / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Korea Utara melakukan uji coba rudal hipersonik di lepas pantai timurnya pada Rabu (26/6). Namun, menurut militer Korea Selatan, rudal itu meledak di udara.
ADVERTISEMENT
Kepala Staf Gabungan Korsel menyebut rudal itu diluncurkan dari dekat ibu kota, Pyongyang. Menurut Kementerian Pertahanan Jepang, rudal tersebut terbang pada ketinggian sekitar 100 km dan jangkauan lebih dari 200 km.
Para pejabat senior Korsel, Amerika Serikat, dan Jepang mengadakan pembicaraan melalui telepon dan mengecam peluncuran tersebut sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB. Hal itu menjadi ancaman serius terhadap perdamaian dan stabilitas kawasan dan sekitarnya.
Jejak uap yang diyakini dihasilkan oleh rudal balistik Korea Utara terlihat dari pulau Yeonpyeong dekat perbatasan laut 'garis batas utara' dengan Korea Utara pada 26 Juni 2024. Foto: YONHAP / AFP
Komando Indo-Pasifik AS juga mengeluarkan kecaman dan meminta Pyongyang untuk menahan diri dari tindakan yang melanggar hukum dan mengganggu stabilitas lebih lanjut.
“Meskipun kami menilai peristiwa ini tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap personel, atau wilayah AS, atau sekutu kami, kami terus memantau situasinya,” kata komandan itu, seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Peluncuran rudal terakhir Korea Utara dilakukan pada 30 Mei lalu.
Pekan ini, Korut mengkritik pengerahan kapal induk AS yang melakukan latihan gabungan dengan Korsel dan Jepang. Mereka memperingatkan akan adanya “demonstrasi pencegahan baru yang luar biasa”.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin setibanya di Pyongyang, Korea Utara, Selasa (18/6/2024). Foto: KCNA/via REUTERS
Peluncuran rudal tersebut dilakukan sehari setelah peringatan 74 tahun dimulainya Perang Korea.
Pekan lalu, pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan puncak dan menandatangani pakta pertahanan bersama. Seoul, Washington, hingga Tokyo mengkritik peningkatan kerja sama militer kedua negara.
Presiden Korsel Yoon Suk-yeol menyebut perjanjian itu "anakronistis".
Media pemerintah Korut, KCNA, mengatakan bahwa unjuk rasa massal di Pyongyang diadakan untuk memperingati perang tersebut dan menyebutnya sebagai hari “perjuangan melawan imperialisme AS” pada Rabu. Mereka menyebut AS sebagai musuh bebuyutan.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, Korut telah menerbangkan ratusan balon yang membawa sampah ke arah Korsel. Sementara itu, Pyongyang mengerahkan sekelompok besar tentara untuk membangun benteng baru di perbatasan kedua Korea yang kerap menimbulkan peringatan tembakan.