Korut Telah Matikan Reaktor Nuklir Sejak Tiga Bulan Terakhir

5 Maret 2019 11:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terowongan Nuklir Korut Dihancurkan Foto: News1/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Terowongan Nuklir Korut Dihancurkan Foto: News1/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Korea Utara telah mematikan reaktor nuklir pemasok material bom atom dalam tiga bulan terakhir. Hal ini diketahui dalam pantauan citra satelit Badan Energi Atom Internasional IAEA.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Senin (5/3), IAEA tidak memiliki akses untuk memeriksa secara langsung reaktor nuklir di Korut sehingga hanya memantau melalui citra satelit. Dalam pantauan itu diketahui aktivitas pengaya uranium di kompleks reaktor Yongbyon terhenti sejak akhir tahun lalu.
"IAEA tidak melihat adanya indikasi operasional di reaktor 5MW (megawatt) sejak awal Desember 2018," kata Direktur Jenderal IAEA Yukiya Amano dalam rapat di Wina awal pekan ini.
Amano mengatakan, tidak terlihat aktivitas pemisahan plutonium dari pembuangan bahan bakar reaktor di Yongbyon.
Instalasi nuklir Korea Utara. Foto: Planet Labs Inc/Handout via REUTERS
IAEA yang diusir dari Korut pada 2009 tidak mengetahui alasan reaktor Korut tidak beroperasi. Namun langkah ini sejalan dengan permintaan denuklirisasi Korut oleh Amerika Serikat.
Kendati reaktor nuklir tidak berjalan, namun IAEA melihat aktivitas masih berlangsung pada ekspresimen reaktor air-ringan.
ADVERTISEMENT
"Di reaktor air-ringan, IAEA melihat indikasi pekerjaan konstruksi yang berjalan. Kami juga melihat masih digunakannya fasilitas pengayaan centrifuge," lanjut Amano.
Sebelumnya pekan lalu, pertemuan pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump menemui jalan buntu. AS menolak mencabut seluruh sanksi Korut yang dimohon Kim untuk denuklirisasi.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (kiri) dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan) di Hotel Metropole, Hanoi, Vietnam. Foto: REUTERS/Leah Millis
Korut pernah melakukan enam kali uji ledak nuklir antara 2006 hingga 2017. Pada 2017, ledakan nuklir Korut memicu gempa hingga ke Korsel.
Namun tahun lalu usai pertemuan Kim dan Trump di Singapura, Korut menunjukkan itikad baik denuklirisasi dengan menghancurkan terowongan di lokasi uji nuklir Punggye-ri.
Tapi AS tidak puas dan menginginkan Korut melakukan denuklirisasi penuh, bukan sebagian. AS juga menilai Korut tidak serius denuklirisasi sehingga sanksi tidak juga dicabut.
ADVERTISEMENT