Koster Ditegur Menteri soal Upacara Agama, Jangan Sampai Corona Seperti di India

4 Mei 2021 15:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Umat Hindu mempersembahkan sesajen saat Hari Raya Galungan di Pura Jagatnatha, Denpasar, Bali, Rabu (14/4/2021). Foto: Fikri Yusuf/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Umat Hindu mempersembahkan sesajen saat Hari Raya Galungan di Pura Jagatnatha, Denpasar, Bali, Rabu (14/4/2021). Foto: Fikri Yusuf/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Gubernur Bali Wayan Koster mengaku ditegur dan diingatkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju terkait pelaksanaan upacara keagamaan Hindu.
ADVERTISEMENT
Hal ini sebagai bentuk kekhawatiran dan antisipasi akibat kondisi corona di India yang melonjak tajam setelah adanya festival umat Hindu, Kumbh Mela.
Gubernur Bali Wayan Koster. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Menurut Koster, para menteri menyoroti pelaksanaan upacara keagamaan di Bali yang seolah-olah corona telah berakhir. Ia tak menjelaskan siapa saja menteri yang menegurnya itu.
"Beberapa desa adat itu memang saya melihat melaksanakan upacara yang sepertinya sudah normal. Saya mendapat kiriman video dari sejumlah menteri dari Jakarta, yang mengirim beberapa kegiatan adat di sejumlah desa," kata Koster saat jumpa pers di Denpasar, Selasa (4/5).
"Saya langsung ditegur mengingat kejadian-kejadian seperti yang ada di India dan negara lain. Itu akan menjadi perhatian kita bersama," imbuhnya.
Sejumlah umat Hindu mengikuti rangkaian Tradisi Ngerebong di Denpasar, Bali, Minggu (2/5/2021). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
Koster memastikan tak ada larangan ibadah di tengah munculnya corona varian baru asal Afrika Selatan dan Inggris di Bali, namun meminta warga terus disiplin menaati protokol kesehatan dengan ketat.
ADVERTISEMENT
"Saya meminta agar dilakukan protokol kesehatan secara ketat tidak melarang tapi juga jangan bebas. Sangat berisiko jadi harus betul-betul kita ini berhati-hati bahwa kita masih dalam suasana pandemi COVID-19 belum bisa bebas seperti apa yang kita lakukan sebelum adanya COVID-19," kata dia.
Berkaca pada liburan akhir tahun 2020 lalu, Koster mengatakan, kasus corona di Bali semakin tinggi. Rata-rata kasus harian corona mencapai angka 2 hingga 3 digit.
Ilustrasi virus corona di Bali. Foto: Nyoman Hendra Wibowo/Antara Foto
Bahkan, di akhir tahun lalu pernah mencapai 540 kasus, yang merupakan data harian tertinggi sejak pandemi melanda Pulau Dewata.
"Kalau ini yang terjadi lagi, saya kira akan lebih sulit lagi (mengendalikan kasus corona) karena varian baru sudah masuk lebih cepat dan pengendalianya lebih sulit," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, jumlah kasus corona di Bali telah mencapai 45.004 orang. Sebanyak 42.222 orang dinyatakan sembuh, 1.361 meninggal dan 1.221 masih dirawat.