Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Kota Bogor Petakan Wilayah Rawan Kriminal untuk Cegah Kasus Andriana
10 Januari 2019 10:41 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Saya yakini ada dua aspek dalam lihat kasus ini, pertama keamanan, kedua pendidikan. Insyaallah kita akan fokus ke dua aspek itu agar antisipasi (kasus seperti ini) tidak terjadi lagi," kata Bima Arya dalam rapat kordinasi keamanan dan ketertiban masyarakat Kota Bogor, Kamis (10/1).
Dari sektor keamanan, Bima Arya meminta kepada Muspida se-Kota Bogor untuk membuat peta daerah rawan kriminal. Bima Arya memberi waktu satu minggu kepada untuk melakukan pemetaan tersebut.
"Saya ingin dalam satu seminggu muspida punya peta titik-titik rawan sosial. Tempat sepi rawan kejambretan, pernah ada perkosaan, warung miras, dan lain-lain. Jadi saya beri waktu Pak Camat, Pak Lurah, tolong dalam seminggu identifikasi itu," ucap Bima Arya.
Nantinya, titik rawan tersebut akan mendapatkan perhatian lebih dari Pemkot dan aparat penegak hukum. Selanjutnya akan ada juga evaluasi berkala untuk menentukan apakah daerah tersebut masih rawan atau tidak.
ADVERTISEMENT
Bima kemudian meminta jajarannya untuk mengecek fasilitas publik, seperti lampu penerangan jalan. "Kalau ada penerangan yang kurang, diperbaiki. Seperti di TKP kemarin ada seng-seng kan itu yang menghalangi, saya minta untuk dibuka," ujarnya.
Ia akan mengaktifkan kembali siskamling dan mengefektifkan sistem pelaporan. Selain itu, pihak pemkot pun akan memfasilitasi pemasangan CCTV di fasilitas publik yang rawan.
"Tapi untuk pemukiman ke lurah dan camat silakan fasilitasi di sana, kembangkan dengan CSR, kalau bisa swadaya masyarakat lebih baik," imbuhnya.
Sementara, dalam sektor pendidikan, Bima Arya mengatakan fasilitas konseling harus ditingkatkan lagi. Mengingat, kejadian penusukan seperti kasus Andriana bukan dilakukan oleh orang yang baik-baik saja.
Selain itu, Bima Arya meminta juga kepada para kepala sekolah di Kota Bogor untuk mengidentifikasi siswa yang tidak serumah dengan keluarga, atau tinggal di indekos.
ADVERTISEMENT
"Satu perkuat kualitas konseling, kedua identifikasi siswa yang tak serumah dengan keluarga, yang kos begitu. Ini kan sistemnya pembinaan, jadi pastikan sekolah juga punya data update terkait tempat tinggal siswa-siswi ini," ucap Bima Arya.
"Kita punya dua hal yang paling berharga di Kota Bogor ini yang selalu kita banggakan ke mana-mana. Apa itu? Satu kebersamaan, dua keamanan. Enggak pernah ada dalam sejarah Bogor konflik keamanan, kerusuhan enggak ada. Harta kedua adalah keamanan, sama. Dua ini saling pengaruhi. Insyaallah Bapak-Ibu apa pun yang terjadi di keseharian kita enggak akan ada yang ambil dua harta itu," pungkasnya.