KPAI: Masuk Fase PJJ Tahap Dua, Siswa Lebih Sulit Atasi Permasalahan Psikologi

18 November 2020 18:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu menemani anak belajar. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menemani anak belajar. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) turut angkat bicara soal meninggalnya seorang siswa SMA di Kabupaten Tangerang yang diduga karena depresi selama belajar daring.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, tiga siswa dilaporkan meninggal selama PJJ, yakni, seorang siswa di Gowa, Sulsel, satu pelajar di Tarakan, Kalimantan Utara, dan seorang anak SD. Meski begitu, faktor penyebab bunuh diri tidak pernah tunggal
Komisioner KPAI, Retno Listyarti, mengatakan dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Fase Pertama (Maret-Juni 2020), siswa cenderung mampu mengatasi tekanan psikologis. Sebab, peserta didik sempat menjalani pembelajaran tatap muka selama sembilan bulan.
“Namun hasil pemantauan pada PJJ Fase kedua, anak-anak lebih sulit mengatasi permasalahan psikologis, sehingga berpengaruh pada kesehatan mental seorang anak/remaja," ujar Retno melalui keterangan tertulisnya pada Rabu (18/11).
Ia menambahkan, hal itu terjadi karena anak-anak naik kelas dengan situasi yang berubah, wali kelasnya ganti, guru mata pelajarannya berbeda, dan kemungkinan besar kawan-kawan sekelasnya juga berbeda dari kelas sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Sementara peserta didik belum pembelajaran tatap muka sejak naik kelas,” tandasnya.
Selain itu, lanjut Retno, ketidakmerataan akses fasilitas pengajaran juga berdampak kepada anak. Mereka dinilai tidak bisa mengatur waktu belajar dan tidak memahami instruksi guru.
"Pandemi ini juga dapat berdampak kepada aspek psikososial dari anak dan remaja di antaranya adalah perasaan bosan karena harus tinggal di rumah, khawatir tertinggal pelajaran, timbul perasaan tidak aman," tambahnya.
Untuk itu, kata Retno, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan harus memiliki peran penting dalam membantu masyarakat, orang tua maupun anak untuk memahami apakah dia terdampak secara psikologis.
Beriktu adalah rekomendasi KPAI untuk mencegah kejadian serupa selama PJJ.
ADVERTISEMENT