KPK geledah rumah dinas Menteri KP Edhy Prabowo

KPK Cek Dugaan Korupsi Jual Beli Jabatan Menteri Edhy Prabowo

4 Desember 2020 12:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (kiri) bersiap menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Jakarta, Kamis (26/11).  Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (kiri) bersiap menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Jakarta, Kamis (26/11). Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Penyidikan kasus dugaan suap perizinan ekspor benih lobster yang menyeret Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo masih dilakukan KPK.
ADVERTISEMENT
Penyidik KPK pun memastikan akan mengembangkan kasus ini bila memang ada informasi terkait hal tersebut. Termasuk ada isu soal dugaan jual beli jabatan.
Plt juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan, fokus penyidikan masih tetap terkait izin ekspor benur. Namun perkembangan perkara dimungkinkan bila memang ada ditemukan indikasi terjadi korupsi lain.
"Tidak menutup kemungkinan jika ada informasi dugaan korupsi lain tentu akan pula didalami dan dikonfirmasi kepada para saksi-saksi yang dipanggil dan diperiksa tim penyidik," kata Ali kepada wartawan, Jumat (4/12).
Petugas KPK didampingi petugas kepolisan melakukan penggeledahan di rumah dinas Menteri Kelautan dan Perikanan di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Rabu (2/12). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Perkembangan terakhir penyidikan kasus Edhy Prabowo, KPK menggeledah sejumlah lokasi. Termasuk kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan hingga rumah dinas Menteri Kelautan dan Perikanan.
Dalam penggeledahan kantor KKP, penyidik menyita uang tunai hingga dokumen.
ADVERTISEMENT
Sementara dari penggeledahan di rumah dinas, KPK menyita uang senilai Rp 4 miliar hingga 8 unit sepeda. Sejumlah sepeda itu turut diamankan karena diduga terkait perkara. Penyidik menduga sepeda itu dibeli dari uang suap.
Sementara Edhy Prabowo menyebut sepeda yang diamankan oleh KPK itu tidak ada hubungan dengannya. Ia hanya mengakui sepeda yang dibeli di Amerika Serikat (AS) diduga tipe S-Work Roubaix sebagai miliknya. Sepeda tersebut telah menjadi barang bukti KPK.
Barang bukti tersebut saat ini tengah dikaji, dan akan segera dilakukan penyitaan apabila terkait dengan kasus suap Edhy. Saat ini KPK juga tengah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi terkait patgulipat yang diduga dilakukan oleh menteri dari Partai Gerindra itu.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus ini, KPK sudah menetapkan 7 orang sebagai tersangka. Tersangka penerima suap adalah Edhy Prabowo; Staf Khusus Menteri KP, Safri; Staf Khusus Menteri KP, Andreau Pribadi Misanta; Pengurus PT Aero Citra Kargo, Siswadi; Staf istri Menteri KP, Ainul Faqih; Amiril Mukminin. Sementara tersangka pemberi suap adalah Direktur PT Dua Putra Perkasa, Suharjito.
Dalam kasusnya, Edhy Prabowo diduga melalui staf khususnya mengarahkan para calon eksportir untuk menggunakan PT Aero Citra Kargo bila ingin melakukan ekspor. Salah satunya adalah perusahaan yang dipimpin Suharjito.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengenakan rompi tahanan ditampilkan dalam konferensi pers di kantor KPK, Jakarta, Rabu (25/11). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Perusahaan PT Aero Citra Kargo itu diduga merupakan satu-satunya forwarder ekspor benih lobster yang sudah disepakati dan dapat restu dari Edhy. Para calon eksportir kemudian diduga menyetor sejumlah uang ke rekening perusahaan itu agar bisa ekspor.
ADVERTISEMENT
Uang yang terkumpul diduga digunakan untuk kepentingan Edhy Prabowo. Salah satunya ialah untuk keperluan saat ia berada di Hawaii, AS.
Ia diduga menerima uang Rp 3,4 miliar melalui kartu ATM yang dipegang staf istrinya. Selain itu, ia juga diduga pernah menerima USD 100 ribu yang diduga terkait suap. Adapun total uang dalam rekening penampung suap Edhy Prabowo mencapai Rp 9,8 miliar.
Infografik Barang Branded di Suap Edhy Prabowo. Foto: kumparan
***
Saksikan video menarik di bawah ini.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten