KRI Nanggala Gagal Diangkat, Bagaimana Nasib Kapal Selam Lain yang Tenggelam?

4 Juni 2021 19:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 KRI Nanggala-402.  Foto: Dok. TNI AL
zoom-in-whitePerbesar
KRI Nanggala-402. Foto: Dok. TNI AL
ADVERTISEMENT
Operasi pengangkatan atau salvage KRI Nanggala-402 dihentikan pada Rabu (2/6). Operasi itu dihentikan usai TNI AL dan Angkatan Laut China mengerahkan 3 kapal untuk mengangkut kapal selam tersebut dari kedalaman 838 meter.
ADVERTISEMENT
Kondisi KRI Nanggala sendiri kini sudah terbelah menjadi 3 bagian besar. Sejumlah barang-barang pun berserakan baik melayang di dalam laut maupun berserakan di dasar laut perairan Bali.
Berdasarkan data military.wikia.org, insiden kapal selam tenggelam pun bukanlah yang pertama di dunia. Sejak tahun 2000, misalnya, tercatat ada 38 kapal selam yang mengalami kecelakaan. 9 di antaranya bahkan dinyatakan tenggelam.
Daftar 38 kecelakaan kapal selam itu dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Berdasarkan tabel di atas, 29 dari 38 kapal selam yang kecelakaan tak tenggelam. Bentuk kecelakannya pun berupa tabrakan dengan kapal laut lain atau ada kebakaran di atas kapal.
Sementara itu, 9 dari 38 kapal selam tersebut dinyatakan tenggelam adalah Kursk (Rusia), Ming 361 (China), K-159 (Rusia), AS-28 (Rusia), INS Sindhurakshak (India), Unknown North Korean submarine (Korea Utara), UC3 Nautilus (Denmark), ARA San Juan (Argentina), dan KRI Nanggala (Indonesia).
ADVERTISEMENT
Rasio kapal selam tenggelam terhadap total kecelakaan dapat dilihat dalam grafik di bawah ini:
Lebih lanjut, hanya 2 dari 9 kapal selam itu yang tidak berhasil dievakuasi. Dua kapal selam yang gagal diangkat ke permukaan itu adalah ARA San Juan (Argentina) dan KRI Nanggala (Indonesia).
Sementara itu, ada satu kapal selam dari Korea Utara yang hingga kini statusnya tak pernah dipublikasikan oleh pemerintah setempat.

Sekilas tentang ARA San Juan

ARA San Juan merupakan kapal selam milik angkatan laut Argentina, yang karam pada 16 November 2017. Kapal buatan Jerman yang mengangkut 44 awak tersebut hilang di lautan Atlantik Selatan.
Pencarian besar-besaran pun dilakukan. Namun pada 1 Desember 2017, pihak Argentina mengumumkan telah menghentikan upaya penyelamatan terhadap awak kapal selam ARA San Juan tersebut.
Kapal selam militer Argentina ARA San Juan Foto: Armada Argentina/Handout via REUTERS
Setelah setahun menghilang bagian kapal selam ARA San Juan akhirnya ditemukan di kedalaman lebih dari 800 meter di Samudra Atlantik. Bangkai kapal yang ditemukan telah hancur jadi beberapa bagian
ADVERTISEMENT
Namun, muncul kendala saat proses evakuasi kapal selam tersebut. Sejumlah peneliti mengatakan, untuk mengangkat bangkai kapal selam ARA San Juan dibutuhkan biaya hingga miliaran Dolar Amerika Serikat. Pemerintah Argentina pun menyebut tak mampu menggelontorkan dana.

Sekilas tentang Kapal Selam yang Berhasil Dievakuasi

Salah satu kapal selam yang berhasil dievakuasi adalah Kursk. Kapal selam itu tenggelam pada 12 Agustus 2000. Tragedi bermula dari kebocoran tabung gas di kompartemen torpedo, yang mengakibatkan dua ledakan hebat.
Namun pemerintah Rusia pun kesulitan mengangkat kapal selam tersebut. Rusia berhasil mengangkat Kursk ke permukaan dari Laut Barents setahun setelah dinyatakan tenggelam. Tepatnya pada 23 Oktober 2001
Kapal selam Rusia Kursk di Pangkalannya di Vidyayevo, pada tahun 2000. Foto: ITAR-TASS / AFP
Kapal selam Kursk saat itu diangkat menggunakan kabel baja yang diturunkan dari kapal tongkang. Setelah diangkat, kapal selam itu lantas dijepit di bawah tongkang.
ADVERTISEMENT
Tiga bulan persiapan pengangkatan kapal selam Kursk bukan tanpa masalah. Sejumlah kendala teknis terjadi jelang kapal selam seberat 18 ribu ton itu diangkat menuju permukaan.
Tak hanya itu, pengangkatan bangkai kapal selam Kursk juga memunculkan kekhawatiran tersendiri. Hal itu karena evakuasi Kursk ke permukaan dikhawatirkan dapat mengganggu keselamatan kapal lain karena Kursk tenggelam di perairan dangkal. Kursk tenggelam pada kedalaman 108 meter pada 140 kilometer lepas pantai Rusia.
***