Kriminal Jabodetabek: Remaja Tawuran di Laut-Berkas Kasus Prostitusi Dilimpahkan

11 September 2020 8:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers terkait kasus tawuran di Cilincing, di Polres Jakarta Utara, Jumat (24/7). Foto: Polres Jakut
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers terkait kasus tawuran di Cilincing, di Polres Jakarta Utara, Jumat (24/7). Foto: Polres Jakut
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berita kriminal Jabodetabek masih menjadi sorotan sepanjang Kamis (10/9). Ada sejumlah kasus baru dan perkembangan kasus sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Mulai dari perkembangan kasus pelemparan batu terhadap sebuah mobil di Jakarta Pusat hingga aksi tawuran di laut di wilayah Jakarta Utara.
Seperti apa beritanya, berikut kumparan rangkum:
Kasus Mobil Berisi Balita Dilempar Batu di Jalan Proklamasi Berakhir Damai
Kasus pelemparan batu oleh orang tidak dikenal ke sebuah mobil berisi balita di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, berakhir damai. Kesepakatan itu terjalin setelah pelaku tertangkap dan bertemu dengan korban.
Kanit Reskrim Polsek Menteng Kompol Gozali Luhulima mengatakan polisi menangkap para pelaku kurang dari 24 jam setelah kejadian dilaporkan. Kedua belah pihak merasa saling salah sehingga kesepakatan damai pun terwujud.
"Betul awal mulanya korbannya yang salah makanya korbannya minta maaf juga. Jadi mereka sendiri dari korban sendiri karena merasa salah akhirnya didamaikan," kata Gozali saat dikonfirmasi, Kamis (10/9).
ADVERTISEMENT
Polisi menangkap tiga pelaku yang melakukan pelemparan batu yaitu PFS (47), HA (29), dan LFA (43). Mereka ditangkap setelah polisi menelusuri mobil pelaku lewat rekaman yang ada.
"Setelah kita tangkap pelakunya rupanya mereka dari awal bersenggolan mobil dahulu mau serempet. Terus kemudian yang korbannya ini ya merasa mau keserempet. Kemudian kaca spion dari tersangka itu dipukul, pecah lah. Terus kemudian tersangka kejar enggak mau berhenti," kata Gozali saat dikonfirmasi, Kamis (10/9).
Ada Suara Gaduh Sebelum Sofian Ditemukan Tewas di Kali Ciliwung
Jenazah pria ditemukan terapung dengan tangan terikat di Kali Ciliwung, Jakarta Timur. Foto: Dok. Istimewa
Polisi masih menyelidiki kasus penemuan jasad Sofian Syarif, pria yang ditemukan tewas dengan tangan terikat di Kali Ciliwung, Sabtu (5/9). Mereka telah memeriksa beberapa orang saksi, termasuk dari pihak keluarga dan warga sekitar TKP.
ADVERTISEMENT
Salah satu saksi, yakni warga sekitar TKP mengaku sempat mendengar ada suara gaduh di Sabtu pagi itu.
"Di TKP tak jauh dari TKP korban, ada di suatu rumah, terdengar ribut-ribut dan terdengar orang jatuh, tapi saksi tak melihat langsung. Nah, ini sedang kita dalami," kata Wakapolres Jakarta Timur, AKBP Stefanus Tamuntuan, kepada wartawan di Jakarta Timur, Kamis (10/9).
Informasi tersebut menguatkan dugaan polisi bahwa Sofian memang tewas dibunuh. Tapi mereka perlu menemukan data dan informasi yang lebih lengkap sebelum menarik kesimpulan ini.
Polda Metro Turun Tangan Selidiki Polisi Kawal Moge Terobos Lampu Merah di BSD
Rekaman yang menunjukkan diduga polisi mengawal sekelompok pengendara motor gede (moge) di kawasan BSD, Tangerang Selatan, viral di media sosial. Rekaman itu mendapat kecaman karena rombongan menerobos lampu merah.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, pihaknya masih menyelidiki pengendara yang diduga polisi tersebut. Jika memang benar tentu akan diperiksa sesuai ketentuan yang ada.
"Ya saya sudah lihat video itu kemudian video itu kan enggak terlalu jelas, yang pertama apakah itu memang motor polisi atau bukan. Yang kedua kalau itu memang motor polisi dari kesatuan mana, gitu? Karena kan tidak semua pergerakan saya bisa monitor, jadi kita selidiki," kata Sambodo kepada wartawan di Jakarta, Kamis (10/9).
Sambodo menuturkan, pihaknya sedikit kesulitan dalam mengidentifikasi kendaraan karena rekaman yang beredar kualitasnya buruk. Maka itu ia meminta kepada masyarakat yang mengetahui informasi kejadian tersebut agar menyampaikan ke polisi.
ADVERTISEMENT
"Tapi kalau ada masyarakat yang punya info terkait itu saya dengan senang hati menerima info itu, dan kalau memang ada oknum tersebut adalah anggota, tentunya akan kita tindak sesuai aturan yang berlaku," kata Sambodo.
Remaja di Cilincing Tawuran Bawa Sajam di Laut
Pelaku tawuran di Cilincing, dihadirkan dalam konferensi pers, di Polres Jakarta Utara, Jumat (24/7). Foto: Polres Jakut
Masih ingat dengan kasus tawuran di laut wilayah Cilincing, Jakarta Utara sekitar sebulan lalu? Kejadian yang sama kembali terulang pada Minggu (6/9) di kawasan Kalibaru, Cilincing. Dua kelompok remaja tampak saling serang di tengah laut.
Video perkelahian mereka tersebar di media sosial. Salah satunya dibagikan oleh akun @palembanginformasii. Dalam video tersebut sejumlah anak-anak terlihat membawa senjata tajam.
Kapolsek Cilincing Kompol Imam TB membenarkan peristiwa tersebut. Namun pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa karena saat polisi datang mereka membuang senjatanya.
Barang bukti kasus tawuran di Cilincing, dihadirkan dalam konferensi pers, di Polres Jakarta Utara, Jumat (24/7). Foto: Polres Jakut
"Kita datangi ke lokasi mereka bubar dan barang buktinya mereka buang ke laut," kata Imam saat dikonfirmasi, Kamis (10/9).
ADVERTISEMENT
Menurut Imam, anak-anak remaja itu juga tidak menunjukkan perkelahian saat diminta naik ke permukaan. Mereka berpura-pura tidak ada masalah sedikitpun. Hal itulah yang membuat polisi sulit menindak mereka.
"Kalau mereka masih saling ribut kita bisa amankan. Tetapi mereka malah bercanda semua, jadi tidak tahu siapa yang tawuran," kata Imam.
Mengaku-ngaku Terlibat Pembunuhan Yodi Prabowo, Pria di Riau Ditangkap Polisi
Yodi Prabowo, editor Metro TV, ditemukan tewas. Foto: Indra Fauzi/kumparan
Masih ingat kasus kematian Editor MetroTV Yodi Prabowo? Baru-baru ini Polda Metro Jaya mengamankan seorang pria yang mengaku terlibat dalam kasus kematian Yodi.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari keluarga Yodi mengenai informasi tersebut. Awalnya ada sebuah video yang berisi seorang pria mengaku terlibat dalam pembunuhan Yodi.
ADVERTISEMENT
“Jadi ada yang mengupload, dia ribut sama temennya dan kemudian mengupload. 'Kamu enggak tau siapa saya, saya yang terlibat dalam pembunuhan Yodi' begitu isinya,” ucap Tubagus menirukan adegan dalam video itu di Polda Metro Jaya, Kamis (10/9).
Tubagus menyebut, pria tersebut diamankan di Riau, tapi saat ini sudah dipulangkan. Hal itu dikarenakan pria tersebut memang bukanlah pembunuh Yodi.
“Memang waktu itu kita amankan dengan asumsi, dengan satu pertimbangan yang pertama apa benar informasi itu, walaupun kita yakin tidak benar,” jelasnya.
Menurut dia, dari hasil pemeriksaan pria tersebut mengaku hanya marah dan bercanda saat terlibat pertengkaran dengan temannya. Sehingga menyebut bahwa dialah yang membunuh Yodi.
Tubagus juga mengatakan sampai saat ini pihaknya masih berpegang pada hasil penyelidikan waktu itu bahwa Yodi tewas bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Polri Siap Penuhi Undangan KPK untuk Gelar Perkara Bersama Kasus Djoko Tjandra
Terpidana kasus korupsi pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali Djoko Tjandra berjalan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Bundar Kompleks Gedung Kejakasaan Agung, Jakarta, Senin (31/8). Foto: Adam Bariq/ANTARA FOTO
KPK mengundang Bareskrim Polri dan Kejaksaan Agung untuk bersama-sama melakukan gelar perkara kasus Djoko Tjandra Jumat (11/9). Polri pun siap dan sudah menerima undangan tersebut.
"Kalau ada undangan, tentunya akan hadir," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono saat dihubungi wartawan, Kamis (10/9).
Argo menyebut yang akan datang pada gelar perkara tersebut adalah para penyidik Dit Tipikor. Ia tidak menyebut jumlah atau nama siapa saja penyidik yang akan datang.
Bareskrim Limpahkan Berkas Kasus Prostitusi di Karaoke Venesia ke Kejaksaan
Bareskrim Polri grebek tempat karaoke di Tangerang Selatan. Foto: Dok. Istimewa
Bareskrim Polri telah merampungkan penyidikan terhadap dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) Karaoke Venesia di BSD, Tangsel. Mereka telah melimpahkan berkas perkara pada pekan lalu.
ADVERTISEMENT
"Sudah tahap 1, pada hari Rabu tanggal 2 September 2020," kata Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Ferdy Sambo saat dihubungi wartawan, Jumat (10/9).
Karaoke Venesia yang terletak di BSD, Tangsel, ini digerebek oleh Bareskrim Polri pada tanggal 19 Agustus lalu. Karaoke ini melanggar aturan PSBB yang ditetapkan pemerintah Tangsel periode 9 hingga 23 Agustus.
Saat penggerebekan, Polisi mengamankan 13 orang yakni 4 orang sebagai papi atau muncikari, 3 orang mami atau muncikari, 3 orang kasir, 1 supervisor, 1 manager operasional, dan 1 orang general manager.
Tidak hanya melanggar PSBB, Karaoke Venesia juga memfasilitasi prostitusi. Polisi pun menetapkan 3 orang muncikari dan 3 orang manajemen karaoke sebagai tersangka.
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona