Kriminolog Duga Penculik Malika Beraksi Sendiri tapi Punya Jaringan

21 Desember 2022 18:15 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penculikan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penculikan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala menduga pelaku penculikan anak perempuan berusia 6 tahun, Malika Anastasya, beraksi sendirian.
ADVERTISEMENT
Sebab, menurut dia, dalam aksi penculikan anak biasanya korban tak mampu melawan. Sehingga pelaku hanya perlu mengimingi korban.
"Bisa saja sendirian karena kan dalam hal ini usia anak yang dipancingnya belum usia yang memiliki kemampuan untuk meronta. Jadi dengan daya pikat sebagai orang yang manis mulut," ujar Adrianus saat dihubungi, Rabu (21/12).
"Lalu dia juga cukup memiliki waktu untuk mengadakan rapport, berkomunikasi dengan si anak itu untuk mendapat trust dari si anak itu, maka sebetulnya dia bisa saja beraksi sendirian," sambung dia.
Malika Anastasya (6), bocah perempuan yang hilang diculik di Jalan Gunung Sahari 7A, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Foto: Dok. Istimewa
Kemudian setelah berhasil menculik korban dan membawanya ke suatu tempat, lanjut Adrianus, pelaku biasanya memiliki jaringan untuk menjual korbannya.
"Jadi anak kelas bawah dilempar kepada circle lain yang tadi untuk bisa eksploitasi seksual, untuk pengemis, atau diambil organ tubuhnya," beber dia.
ADVERTISEMENT
Keberadaan Malika Anastasya, bocah 6 tahun yang diculik, belum diketahui hingga saat ini. Bocah itu diculik seorang pemulung di Jalan Gunung Sahari 7A, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (7/12).
Orang tua korban telah mencari anaknya itu ke berbagai tempat, namun hasilnya nihil. Kepolisian juga masih menyelidiki kasus ini.