Kronologi Anggota Polda Gorontalo Tewas dengan Luka Tembak di Mobil Dinas

Mobil dinas Polri yang di dalamnya terdapat jenazah Briptu RF. Foto: Dok. Istimewa

Staf Pribadi Pimpinan (Spripim) Polda Gorontalo, Briptu RF (28) ditemukan tewas di dalam mobil dinas Polri bernomor 1214-XXIX yang terparkir di Jalan GORR, Ombulo, Kecamatan Limboto Barat, Gorontalo. Polisi menduga Briptu RF bunuh diri.

"Briptu RF diduga meninggal akibat bunuh diri," kata Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Wahyu Tri Nugroho kepada kumparan, Minggu (26/3).

Wahyu menuturkan, keyakinan penyidik bahwa Briptu RF bunuh diri yakni ditemukannya bekas mesiu di tangannya. Selain itu, tak ditemukan tandas kekerasan pada Briptu RF.

"Terlihat dari adanya jelaga mesiu di tangan kanan korban," jelasnya.

Berikut kronologi Briptu RF ditemukan tewas;

Jumat (24/3)

Pukul 16.30 WITA

Saksi bernama Ari Maliki saat pulang dari kebun, melintas di lokasi. Ia melihat mobil polisi terparkir di lahan kosong.

Mobil saat itu dalam keadaan mesin hidup, tapi saksi tidak berani mendekatinya. Ia pun langsung pulang ke rumahnya.

Sabtu (25/3)

Pukul 05.30 WITA

Ari Maliki berangkat ke kebun dan kembali melintas di lokasi. Dia masih melihat mobil dinas Polri tersebut dengan kondisi mesin menyala.

Karena curiga, Ari Maliki melaporkan hal tersebut kepada aparat desa setempat.

Pukul 05.35 WITA

Aparat desa setempat datang untuk mengecek mobil itu dan melihat Briptu RF duduk tak menunjukkan reaksi. Mereka lalu berusaha membuka pintu tapi terkunci. Akhirnya mereka memecahkan kaca mobil.

Saat itu ditemukan Briptu RF tak bernyawa.

Pukul 05.40 WITA

Polisi datang ke lokasi setelah menerima laporan masyarakat. Kemudian melakukan olah TKP.

Pukul 08.15 WITA

Briptu RF dievakuasi ke rumah sakit Aloe Saboe untuk dilakukan autopsi, sembari menunggu keluarganya dari Semarang.

****

kumparan bagi-bagi berkah senilai jutaan rupiah. Jangan lewatkan beragam program spesial lainnya. Kunjungi media sosial kumparan untuk tau informasi lengkap seputar program Ramadhan! #BerkahBersama