Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kronologi Perjalanan Hukum Julian Assange hingga Dibebaskan
25 Juni 2024 15:14 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, akhirnya dibebaskan dari penjara Inggris, Senin (24/6). Ia diperkirakan akan mengaku bersalah atas undang-undang spionase Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Assange meninggalkan penjara Belmarsh pada Senin pagi setelah menghabiskan 1.901 hari di sana.
Dikutip dari BBC, Assange diberi jaminan oleh Pengadilan Tinggi di London dan telah meninggalkan Inggris dari Bandara Stansted. Kesepakatan itu memungkinkan dirinya pulang ke negara asalnya, Australia.
Selama bertahun-tahun, pemerintah AS berpendapat bahwa dokumen WikiLeaks membahayakan nyawa.
Dia didakwa di AS pada masa pemerintahan Donald Trump. Awalnya, jaksa ingin mengadilinya atas 18 dakwaan.
Seperti apa kronologi kasus WikiLeaks tersebut?
Dikutip dari BBC dan Reuters, berikut momen-momen penting dari perjalanan hukum Julian Assange dan kasus kontroversialnya.
Agustus 2010
Kantor Kejaksaan Swedia mengeluarkan perintah penahanan terhadap Assange atas tuduhan kejahatan seksual.
Desember 2010
Assange ditangkap oleh polisi Inggris berdasarkan surat perintah penangkapan Eropa. Assange menyangkal tuduhan tersebut dan mengeklaim bahwa ini adalah upaya untuk mengekstradisi dirinya ke AS atas tuduhan terkait aktivitas WikiLeaks.
ADVERTISEMENT
Mei 2012
Mahkamah Agung Inggris memutuskan dia harus diekstradisi ke Swedia untuk diinterogasi.
Juni 2012
Usai kegagalan dalam upaya hukumnya untuk menghindari ekstradisi ke Swedia, Assange memilh bersembunyi ke Kedutaan Ekuador di London dan memohon suaka politik.
Agustus 2012
Ekuador memberinya perlindungan politik yang memicu pertempuran hukum dan debat internasional mengenai statusnya.
April 2017
Jaksa Agung Amerika mengatakan penangkapan Assange adalah "prioritas" bagi AS.
Mei 2017
Swedia mengumumkan bahwa penyelidikan dihentikan.
November 2018
Terungkap bahwa Kementerian Kehakiman AS diam-diam mengajukan tuntutan terhadapnya.
April 2019
Setelah berada di Kedutaan Ekuador selama hampir tujuh tahun, Ekuador mencabut suaka politiknya dan membiarkan polisi Inggris menangkap Assange.
Assange ditahan di Penjara Belmarsh dan dijatuhi hukuman 50 minggu penjara oleh pengadilan Inggris karena dinyatakan melanggar Undang-Undang Jaminan.
ADVERTISEMENT
Juni 2019
Kementerian Kehakiman AS resmi mengajukan permintaan ekstradisi ke Inggris atas 18 tuduhan, termasuk spionase, yang menunggu proses pengadilan.
Januari 2021
Seorang hakim memutuskan bahwa Assange tidak dapat diekstradisi ke AS.
Desember 2021
Pemerintah AS memenangkan upaya untuk membatalkan keputusan tidak mengekstradisi Assange.
April 2022
Menteri Dalam Negeri Inggris menandatangani perintah ekstradisi Assange setelah dia tidak diberi izin untuk mengajukan banding atas keputusan Desember 2021.
Hakim Inggris menolak permintaan ekstradisi ke AS dengan alasan kekhawatiran kesehatan mental Assange dan risiko bunuh diri.
Juni 2023
Assange kalah dalam upaya banding ekstradisi terbarunya.
Februari 2024
Assange dan tim hukumnya meminta izin untuk mengajukan banding penuh dengan alasan politik, menyoroti ancaman terhadap kebebasan berbicara dan jurnalisme.
ADVERTISEMENT
Mei 2024
Pengadilan Tinggi Inggris memutuskan Assange dapat mengajukan banding ekstradisi baru.
Juni 2024
Assange diberikan jaminan dan dibebaskan dari penjara setelah negosiasi dengan otoritas AS mengenai kesepakatan pembelaan.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini