news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kuasa Hukum Ani soal #Saveanihasibuan: Itu Hak Masyarakat

17 Mei 2019 13:50 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kuasa Hukum Ani Hasibuan, Amin Fahrudin dan Slamet Hasan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan. Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kuasa Hukum Ani Hasibuan, Amin Fahrudin dan Slamet Hasan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan. Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Dukungan untuk Dokter Robiah Khairani Hasibuan atau Ani Hasibuan mencuat di media sosial sejak dirinya dilaporkan atas pemberitaan penyebab kematian petugas KPPS. Dukungan itu dalam bentuk tagar #Saveanihasibuan.
ADVERTISEMENT
Kuasa hukum Ani, Slamet Hasan, mengungkapkan tagar tersebut tidak diciptakan oleh kliennya. Menurutnya, dukungan itu muncul secara spontan oleh masyarakat.
“Ya pada prinsipnya itu hak masyarakat kita tidak ada hubungan dengan mereka yang buat hastag itu. Itu pure ucapan-ucapan, kita tidak ada hubungan sebetulnya dengan yang punya hastag itu dan kita fokus dengan Bu Ani,” kata Slamet saat dihubungi kumparan, Jumat (17/5).
Ani Hasibuan (kanan) dokter yang mengkritisi kematian petugas KPPS. Foto: instagram @anihasibuan1974
Menurutnya, tagar tersebut bentuk dukungan moril bagi Ani. Slamet juga tidak berniat mengambil tindakan apa pun terkait tagar tersebut.
“Ya kalau kita keberatannya gimana, kita tidak bisa mengendalikan juga. Tidak bisa berbuat banyak untuk mereka. Mereka yang melakukan biar saja berjalan,” kata Slamet.
Ani Hasibuan dijadwalkan menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jumat (17/5). Namun ia berhalangan hadir dengan alasan sakit.
ADVERTISEMENT
Ani dilaporkan oleh Carolus Andre Yulika ke Polda Metro Jaya pada Minggu (12/5). Ia dilaporkan atas dugaan menyebarkan informasi yang menimbulkan kebencian dan menyiarkan hoaks yang membuat keonaran di masyarakat terkait meninggalnya petugas KPPS karena diracun.
Laporan tersebut berdasarkan berita di situs tamshnews.com yang terbit pada 12 Mei lalu. Situs itu memuat tentang pernyataan Ani Hasibuan saat menjadi pembicara di acara 'Catatan Demokrasi Kita' tvOne beberapa waktu lalu tentang dugaan meninggalnya ratusan petugas KPPS.
Slamet telah membantah berita tersebut. Menurutnya, kliennya tidak pernah mengatakan petugas KPPS meninggal karena diracun. Ani saat menjadi pembicara di tvOne hanya menyatakan keprihatinannya pada peristiwa kematian petugas KPPS.