Kubu AHY: Silakan Jika KPK Ingin Buka Kembali Kasus Hambalang
ADVERTISEMENT
Kubu Moeldoko kembali mengungkit kasus mega proyek Hambalang yang mangkrak di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Konferensi pers yang digelar kemarin, Kamis (25/3), sengaja diadakan di Hambalang yang kasusnya mereka sebut meruntuhkan elektabilitas Partai Demokrat yang saat itu sedang memasuki masa keemasannya.
ADVERTISEMENT
"Silakan jika para penegak hukum ingin membuka kasus ini kembali. Jadikan prosesnya tetap terang-benderang seperti di era Bapak SBY. Jangan ada keraguan dalam mengusut kembali kasus ini jika dirasa memang diperlukan. Jangan tebang pilih," kata Herzaky, Jumat (26/3).
Herzaky meminta jika kubu Moeldoko memiliki bukti baru terkait kasus Hambalang agar segera membawa dan menyerahkannya ke KPK .
"Jika memang tidak punya bukti apa-apa, jangan sibuk menebar fitnah dan hoaks. Sebaiknya diam saja daripada mengotori ruang publik dengan kata-kata yang tak bermanfaat," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Herzaky juga meminta agar Kubu Moeldoko tidak membuat narasi-narasi kosong, apalagi bohong dan fitnah.
"Jangan seperti yang dikatakan pepatah lama, tong kosong nyaring bunyinya. Bunyinya saja besar, tapi tak ada isinya. Berhenti mencari sensasi yang tidak penting dan hanya melempar kegaduhan di masyarakat," ujarnya.
"Mari kita semua menjaga iklim negeri ini tetap sejuk. Menjaga agar demokrasi di Indonesia tetap kondusif," tandasnya.
Konferensi pers kemarin sengaja digelar di Hambalang karena proyek megakorupsi Hambalang yang meruntuhkan elektabilitas Partai Demokrat. Politikus senior Max Sopacua juga mengisyaratkan keterlibatan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas dalam kasus tersebut.
Sebagaimana diketahui, kasus korupsi proyek pembangunan pusat olahraga di Hambalang, Bogor, menyeret sejumlah nama politisi yang sebagian besar merupakan kader Partai Demokrat. Kasus tersebut menyeret mantan Menpora Andi Mallarangeng dan mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus tersebut, nama Ibas Yudhoyono juga beberapa kali disebut. Namun hingga saat ini, Ibas tidak pernah dipanggil untuk diperiksa. Kubu Moeldoko turut menyinggung nama Ibas.
Proyek Hambalang dibangun pada 2010, tepatnya pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tak sampai satu tahun, KPK mencurigai ada praktik korupsi yang dilakukan sejumlah pihak dalam pembangunan proyek dengan anggaran hingga Rp 2,5 triliun itu.