Kubu Bamsoet Bantah Bikin Perjanjian dengan Airlangga Tak Maju Munas

4 November 2019 14:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Ketua MPR yang juga Wakorbid Pratama DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo dipastikan mencalonkan diri jadi ketum di Munas partai. Namun, para pendukung calon petahana Airlangga Hartarto mengaku kecewa dengan langkah pria yang akrab disapa Bamsoet itu.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, menurut kubu Airlangga, usai dipilih menjadi Ketua MPR, Bamsoet berjanji akan mendukung Airlangga menjadi Ketum Golkar untuk kali kedua di ajang munas.
Wakil Koordinator Bidang Kepartaian DPP Golkar Darul Siska menyebut tak ada perjanjian di antara Bamsoet maupun Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Darul yang berada di barisan kubu Bamsoet ini meminta agar kedua pihak tak mementingkan ego masing-masing.
"Saya tahu tidak ada perjanjian di antara mereka. Kalau ada pembicaraan di antara mereka berdua, mereka harus sadar bahwa partai ini bukan milik mereka berdua. Kesepakatan mereka berdua tidak mengikat seluruh kader Golkar di semua lini," ujar Darul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (4/11).
Dia menegaskan, bagi Bamsoet maupun Airlangga perlu menyadari bahwa ada kepentingan partai di atas segalanya. Perjanjian antar individu tak seharusnya mencampuri urusan Golkar.
Ketua MPR terpilih periode 2019-2024 Bambang Soesatyo berjabat tangan dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto saat menghadiri Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Sehingga, untuk menyelamatkan partai, tak ada halangan bagi Bamsoet untuk maju sebagai caketum Golkar. Apalagi jika banyak kader yang menyuarakan agar Bamsoet maju jadi calon ketum di munas.
ADVERTISEMENT
"Beliau itu milik Golkar (Bamsoet), ditugaskan sebagai Ketua MPR oleh Golkar. Kalau Golkar kemudian memintai beliau bertanggung jawab membesarkan partai, maka beliau tidak bisa menolak, " tuturnya.
"Itu tidak ada perjanjian. Kalau ada pembicaraan di antara mereka, mereka harus menyadari tidak boleh men-judge yang lain. Karena partai ini not belong to them. Partai ini milik semua kader Golkar," tambahnya.
Darul menilai dengan banyaknya kader yang ingin Bamsoet maju jadi ketum Golkar, maka ia perlu mengambil tanggung jawab tersebut. Menurut dia, Bamsoet perlu maju demi Golkar yang lebih maju.
"Kan bagi seorang negarawan, kalau ada tanggung jawab yang lebih besar untuk kepentingan yang lebih besar, maka kepentingan pribadi, kepentingan keluarga, itu harus dilepaskan," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, sebelumnya Ketua DPP Golkar Aziz Syamsudin menyebut masalah kesepakatan politik terkait posisi Bamsoet sebagai Ketua MPR dan Ketum Golkar Airlangga, hanya keduanya dan Tuhan yang tahu.
"Yang tahu antara Pak Airlangga, Pak Bamsoet, sama Allah, yang tahu. Biar yang mengingkari, biar Allah yang melaknatnya," kata Aziz di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11).