Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kubu Mulfachri Harahap sebagai salah satu kandidat Ketum PAN mengaku tak mempermasalahkan dua nama itu. Namun, mengkritik cara Zulkifli Hasan (Zulhas) saat memimpin rapat dalam menunjuk Eddy dan Eko sebagai panitia kongres.
"Kita sayangkan mekanisme pengambilan keputusannya itu yang sangat tidak aspiratif," kata Jubir timses Mulfachri Harahap, Ahmad Yohan kepada kumparan, Senin (23/12)
"Teman teman pengurus semua heran kenapa rapat kita kok berbeda dengan rapat rapat sebelumnya. Tiba tiba langsung main pukul pukul (ketuk), itu saja," sambung dia.
Sekretaris Fraksi PAN DPR itu tak ingin berspekulasi bahwa Eddy dan Eko sengaja dipilih karena mendukung Zulhas yang juga merupakan salah satu kandidat ketum. Kubu Mulfachri hanya mempermasalahkan mekanisme pemilihan panitia kongres yang tidak fair.
"Hari ini kita tidak bicara pro Zulhas atau pro siapa ya. Yang kita sorot itu soal pengambilan keputusan di mana ketum (Zulhas) mengabaikan aspirasi banyak orang," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Yohan mengungkapkan, seharusnya Kongres PAN dilaksanakan secara berkualitas dengan melibatkan banyak pengurus DPP. Bukan hanya segelintir orang
"Ya kita pengin semua lah, semua pengurus DPP yang punya kapasitas kita libatkan. Sehingga semua orang merasa terlibat dengan kongres dan dengan banyak kepala yang hadir kan makin berkualitas juga," tandasnya.
Sebelumnya, DPP PAN telah menggelar rapat harian pada Jumat (20/12) malam. Dalam rapat tersebut, sejumlah keputusan telah disepakati. Di antaranya menunjuk Sekjen PAN Eddy Soeparno sebagai Ketua Steering Commitee (SC) untuk kongres.
Rapat itu juga sempat dihujani protes dari sejumlah pengurus yang mengkritik cara Zulhas memimpin rapat dan menentukan panitia kongres PAN .