Kunci Turunkan Corona Tekan Mobilitas, tapi Warga Nekat Lewat Jalur Tikus

14 Juli 2021 13:28 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi berjaga di pos penyekatan PPKM Darurat di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/7/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polisi berjaga di pos penyekatan PPKM Darurat di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/7/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Polda Metro Jaya masih terus melakukan penyekatan untuk menekan mobilitas warga selama PPKM darurat. Sayangnya, banyak warga yang tak mengerti sehingga masih nekat berkegiatan padahal tidak dalam keadaan terdesak.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, di sejumlah pos penyekatan memang terlihat tak ada antrean yang berarti. Tapi, ini bukan berarti warga sudah sadar dan berada di rumah.
"Memang betul penyangga-penyangga ini sepi. Tapi ada upaya dari masyarakat yang tahu sudah non esensial non kritikal tidak boleh mereka lewat jalan tikus," kata Yusri dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Rabu (14/7).
Yusri mengatakan, mobilitas menjadi salah satu hal penting dalam menekan penyebaran corona. Semakin tinggi mobilitas, penyebaran corona juga semakin tinggi. Tapi, banyak warga yang tak sadar soal ini dan mengabaikannya dengan tetap berkegiatan di luar rumah.
Penyekatan PPKM Darurat di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (7/7). Foto: Twitter/@TMCPoldaMetro
Saat ini, Polda Metro Jaya tengah meningkatkan jumlah pos penyekatan menjadi 100 titik untuk terus menekan mobilitas warga. Sehingga corona bisa ditekan dan PPKM darurat bisa segera diakhiri.
ADVERTISEMENT
"Satu saja kuncinya, mobilitas dikurangi. Karena kebijakan pemerintah sudah jelas apa sektor yang diperbolehkan apa yang tidak diperbolehkan. Ini yang kita harapkan masyarakat untuk taat bahwa PPKM darurat ini untuk selamatkan masyarakat khususnya Jakarta," ucap dia.