Lantamal Kirim Pasukan ke Lokasi Tambang Emas Pulau Buru

19 Maret 2017 3:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kawasan tambang emas Gunung Botak. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan tambang emas Gunung Botak. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX Ambon mengirim 30 personel untuk mengamankan penutupan lokasi pertambangan emas ilegal di Gunung Botak dan Gogorea, Pulau Buru, Maluku, Sabtu (18/3). Mereka diterjunkan membantu pemerintah setempat melakukan penyisiran aktivitas pertambangan tanpa izin di lokasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain membantu penyisiran, puluhan anggota TNI AL itu akan ditempatkan di pos-pos pengamanan yang didirikan di sekitar lokasi pertambangan.
"Semua diharapkan memperhatikan keamanan personel maupun material, antisipasi berselisih paham dengan masyarakat, serta membawa nama baik TNI pada umumnya dan TNI AL pada khususnya," kata Komandan Tim Lantamal IX Letkol Laut (S) Seffirson saat memberikan arahan kepada anggotanya seperti dikutip dari Antara.
Kegiatan penambangan emas tanpa izin di Gunung Botak telah berdampak pada kerusakan alam. Sebab dalam pengolahannya terdapat penggunaan bahan berbahaya, seperti merkuri (air raksa).
Pemerintah Provinsi Maluku telah meminta penambang liar untuk mengosongkan area tersebut. Meski begitu masih terdapat sejumlah penambang aktivitas pertambangan. (Baca juga: )
ADVERTISEMENT
Tim kumparan (kumparan.com) sebelumnya mengunjungi lokasi pertambangan emas itu. Penelusuran dilakukan tim untuk menggali dampak pencemaran lingkungan akibat penggunaan merkuri oleh para penambang.
Untuk mengetahui seberapa besar bahaya yang mengintai Pulau Buru akibat tambang emas liar bermerkuri itu, ikuti liputan khususnya Senin esok (20/3) di kumparan.