Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ada beberapa penelitian yang mengaitkan antara pengaruh bacaan Alquran yang indah dengan hal-hal positif, misalnya peningkatan produktivitas susu sapi, meminimalisir risiko penyakit ginjal hingga meningkatkan konsentrasi.
ADVERTISEMENT
Penelitian dari Ghulam Halim Furqoni, mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) Insiitut Pertanian Bogor(IPB) menunjukkan bahwa ada hubungannya produktivitas susu sapi dengan lantunan ayat suci Alquran.
Penelitian ini bermula dari hipotesa yang berkembang sebelumnya bahwa mendengarkan ayat suci Alquran memiliki efek ketenangan (relaksasi) dan menimbulkan kenyamanan psikologis.
Sebelumnya ada juga yang meneliti tentang pengaruh musik klasik terhadap produksi susu sapi perah dirasa kurang optimal. Padahal pemutaran musik klasik dilakukan sekitar tiga jam sebelum pemerahan.
Hal tersebut membuat Ghulam berfikir untuk melakukan penelitian baru. Akhirnya lahir penelitian yang berjudul “Produksi Susu Sapi Perah yang Mendengarkan Musik Klasik dan Murottal Alquran Selama 24 Jam”.
Dalam penelitiannya, Ia menggunakan frekuensi 30 desibel, frekuensi yang dapat diterima ternak.
ADVERTISEMENT
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan secara signifikan terhadap produksi susu. Lantunan ayat suci yang indah diketahui memberi dampak ketenangan pada manusia, dialami juga oleh ternak. “Sapi menjadi tenang, susu yang diproduksi pun optimal. Tapi terjadi penurunan pada intake pakan, hal ini menjadi salah satu cara dalam efisiensi pakan,” ungkap Ghulam seperti dilansir laman koran kampus IPB.
Selain meningkatkan produktivitas sapi perah, lantunan ayat suci yang indah juga bermanfaat untuk membantu proses penyembuhan untuk pasien gagal ginjal kronik. Sampai saat ini, hemodialisa merupakan alternatif utama terapi pengganti fungsi ginjal bagi pasien gagal ginjal kronik.
Ada beberapa pertimbangan mengapa hemodialisa menjadi pilihan utama yakni dari segi biaya lebih murah dan risiko terjadinya perdarahan lebih rendah jika dibandingkan dengan dialisis peritoneal. Namun ada risiko yang harus dirasakan saat menjalani hemodialisa seperti kram otot, hipotensi, sakit kepala, mual, dan muntah.
ADVERTISEMENT
Dampak psikologis yang dirasakan pasien adalah kecemasan. Dian Nashrif Zahrofi mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta pada awal bulan Oktober 2013 melakukan penelitian di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta untuk mengetahui hubungan terapi hemodialisa jika dikombinasikan dengan memperdengarkan ayat suci Alquran.
Untuk mengatasi kecemasan pada pasien yang menjalani hemodialisa, perawat perlu memberikan terapi relaksasi. Memperdengarkan ayat suci Alquran adalah metode yang dipiliih Dian.
Populasi penelitian adalah semua pasien yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta yang berjumlah 43, dan sampel penelitian sebanyak 30 responden, dengan teknik sampling, purposive sampling.
Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu terdapat pengaruh pemberian terapi murottal Al-Qur’an terhadap tingkat kecemasan pasien hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Dari 30 sampel yang ia mintai pendapat, rata-rata mereka merasa lebih tenang setelah mendengarkan Alquran sebelum menjalani hemodialisa.
ADVERTISEMENT
kumparan mencoba melakukan eksperimen dengan mendengarkan lantunan ayat suci selama 15 menit. Ada tiga hal yang setidaknya kumparan rasakan setelah mendengar lantunan ayat suci dari Syekh Mishary Rashid Alafasy dari Kuwait.
1. Perasaan Menjadi Tenang
Mendengarkan ayat demi ayat yang dilantunkan Alafasy, membuat perasaan yang sempat gelisah menjadi lebih tentram. Sesekali hati bergetar mengikuti ayunan nada dari Sang Syeikh.
Sejenak masalah-masalah yang sebelumnya hinggap di sanubari tereduksi. Hati seakan berjalan menuju ruang-ruang sunyi. Helaan nafas menjadi lebih teratur menikmati suara-suara renyah tentang kalam ilahi.
2. Konsentrasi Meningkat
Mendengarkan ayat suci sambil bekerja ternyata tak menganggu sama sekali. Yang terjadi justru sebaliknya, konsentrasi meningkat, pekerjaan selesai sedikit lebih cepat.
ADVERTISEMENT
Menurut para ahli psikologi, konsentrasi merupakan keadaan yang diaktifkan oleh sensasi di dalam tubuh, untuk mengaktifkannya diperlukan suatu keadaan rileks dan suasana yang tenang.
Dengan mendengarkan lantunan ayat suci yang indah, kumparan merasakan keadaan rileks. Suasana rileks tersebut terkait dengan aktifnya hormon endorfin alami yang bisa membuat pikiran fokus.
3. Menghadirkan Inspirasi
Di saat suasana hati tenang dan konsentrasi meningkat maka muaranya adalah inspirasi berdatangan. Inspirasi ini berbentuk dalam banyak hal seperti keinginan unuk menulis hal baru hingga berkarya melalui gambar.
Inspirasi ini juga tak bisa dilepaskan dari makna kandungan ayat-ayat suci tersebut. Kalam ilahi memang mengandung segala aspek kehidupan.
Itu pengalaman yang kumparan rasakan setelah mendengarkan lantunan ayat-ayat suci. Bagaimana dengan pengalamanmu?
ADVERTISEMENT