Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merilis foto citra satelit mereka di titik longsor Sumedang . Mereka menampilkan 3 citra satelit dari tahun 2017, 2018 dan 2020.
ADVERTISEMENT
Longsor memang terjadi di lokasi yang sama pada 3 tahun itu, tapi, tetap saja ada pembangunan pemukiman baru.
"Ini daerah yang terjadi longsor ini di 2017 sudah hujan di 2018 dan di 2020 di bulan Juli itu sudah ada perumahan di sana sini di titik longsor ini, jadi sudah mulai banyak," ucap Atiryon Julzarika peneliti dari LAPAN, dalam konferensi pers virtual, Rabu (3/2).
Atriyon juga menambahkan, dari pengalaman longsor di Sumedang tersebut juga terjadi pengalihan fungsi lahan. Padahal, kawasan tersebut memiliki kemiringan lereng yang tinggi.
"Perubahan bentuk lahan itu di daerah sink yaitu pemukiman, lahan pertanian, ladang, tegalan, dan daerah ini terletak juga di kemiringan lereng tinggi dan informasi ini kami dapat dari citra satelit di bulan Juli 2020 yang diperkirakan citra UHP pasca kejadiannya," kata Atriyon.
ADVERTISEMENT
Perubahan fungsi lahan ini membuat kekuatan cengkeraman tanah berkurang. Alhasil, longsor terjadi berulang dan ditempat yang sama pula.
Pembukaan lahan ini mengurangi vegetasi. Kebanyakan, mereka menggantinya dengan ladang dan tegalan.
"Jadi ini dulu di 2010 selain itu banyak ladang-ladang tegalan yang dibangun kaya terasering gitu. Kemudian di 2013 itu lahannya jadi kering tapi di 2015 kayaknya ada penanaman atau apa dan mulai perubahannya lagi itu di 2017 ini perubahan ada pembukaan lahan," tutup Atriyon.