Lebih Jauh Tentang Gunung Gede yang Penampakannya Viral di Jakarta

19 Februari 2021 9:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto penampakan Gunung Gede Pangrango di kawasan Kemayoran sebelum diedit. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Foto penampakan Gunung Gede Pangrango di kawasan Kemayoran sebelum diedit. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Gunung Gede Pangrango kini menjadi sorotan. Hal itu dipicu oleh foto pemandangan Gunung Gede Pangrango milik fotografer Ari Wibisono yang diunggah Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Foto itu memicu kontroversi karena sejumlah pihak menyebut foto tersebut merupakan tempelan. Tapi, Ari membantah foto tersebut merupakan tempelan. Menurutnya foto itu diambil dari flyover HBR Motik Kemayoran, Jakarta Utara.
Gunung Gede Pangrango sendiri terletak di antara dua kabupaten Jawa Barat yakni Kabupaten Cianjur dan Sukabumi. Ketinggian Gunung Gede 2.958 mdpl.
Gunung Gede masuk dalam tipe stratovolcano. Berdasarkan keterangan dari TNGGP (Taman Nasional Gunung Gede Pangrango), letusan gunung gede pertama kali terjadi pada 1747/1748. Letusan yang terjadi sangat hebat dan menyebabkan 2 aliran lava bergerak dari Kawah Lanang.
Letusan itu tidak biasa, karena letusan hanya mengeluarkan lava seperti aliran lava dalam 250 tahun lalu. Kemungkinan aliran lava yang terjadi sepanjang 2 km yang merupakan penyebab terbentuknya sumber Air Panas yang saat ini ada.
ADVERTISEMENT
Dalam kurun waktu 150 tahun ada letusan kecil sebanyak 24 kali di Gunung Gede tetapi pada umumnya terjadi secara tidak teratur. Misalnya, pada 1852 terjadi letusan yang menghancurkan penginapan di Kandang Badak akibat diterjang batu yang sangat besar.
Lalu pada 1886 terjadi letusan yang disertai oleh hujan abu setebal 50 cm disemburkan sampai sejauh 500 meter dari kawah dan menghancurkan hampir seluruh vegetasi. Lalu pada 1940/1950 terjadi beberapa kali letusan kecil.
Gunung Gede sendiri terkahir meletus pada 1957. Meski begitu, hal itu bukan merupakan hal yang melegakan karena semakin lama gunung tidak aktif, bila terjadi letusan, akan terjadi letusan yang sangat besar dan hebat.
Gunung Gede Pangrango Foto: Shutter stock

Gunung Gede Pangrango Favorit Para Pendaki

Karena Gunung Gede Pangrango masuk sebagai gunung berapi yang tidur atau tidak aktif, gunung ini menjadi salah satu favorit para pendaki.
ADVERTISEMENT
TNGGP mengungkapkan, berdasarkan data 2007, ada 6 pintu wisata menuju Gunung Gede Pangrango yakni Cibodas, Gunung Putri, Bodogol, Cisarua, Selabintana dan Situgunung.
Pintu masuk Cibodas, Gunung Putri dan Selabintana merupakan akses utama menuju puncak Gunung Gede dan Pangrango. Sementara pintu masuk Situgunung merupakan pintu menuju Danau Situgunung yang sangat sesuai untuk rekreasi keluarga.
Sedangkan, Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol dengan jembatan kanopi sepanjang 400 m memiliki daya tarik bagi pengunjung dan masyarakat umum yang ingin berkreasi dengan merasakan keindahan hutan hujan tropis.
Cisarua juga pintu masuk yang dekat dari Jakarta, mempunyai fasilitas untuk kemping yang cocok bagi keluarga, anak sekolah dan kelompok-kelompok pecinta alam.
Namun sebelum mendaki Gunung Gede Pangrango, pengunjung wajib melakukan booking online melalui laman http://booking.gedepangrango.org/.
ADVERTISEMENT
Selain itu, akibat pandemi COVID-19, pengunjung juga wajib membawa Surat Keterangan Sehat pada hari H pendakian. Sementara itu akan ada pemeriksaan kesehatan di setiap pintu masuk pendakian.
Peta akses Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Foto: gedepangrango.org
Berikut rincian akses ke enam pintu masuk TNGGP:
Cibodas
Berjarak 100 km dari Jakarta. Dapat ditempuh melalui Jalan Tol Jagorawi dan keluar di Tol Ciawi. Di pertigaan Ciawi, ambil jurusan Puncak-Bandung. Setelah 7,6 Km dari Puncak Pass Hotel, setelah Outlet DSE, belok ke kanan tepat pada pertigaan di Paragajen (Papan Nama Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ada di sebelah kiri jalan). Jalan lurus kira-kira 3 Km dan sampai pada portal pintu Gerbang Wisata Cibodas, Tidak jauh dari portal ini, anda menemukan kantor Taman Nasional Gunung Gede Pangrango di sebelah kanan.
ADVERTISEMENT
Dengan bus umum dari Bogor-Bandung, Jakarta-Bandung yang lewat Puncak. Turun di Pertigaan di Paragajen, dekat Outlet DSE. (Pertigaan ini disebut Pertigaan Cibodas, dan papan nama TNGP di sebelah kiri jalan). Dari pertigaan, anda naik angkot warna kuning (Cibodas, Rarahan).
Gunung Putri
Terletak 15 Km dari Cibodas. Pengunjung dapat menuju lokasi ini dari Cipanas dengan jarak kira-kira 7 Km. Lokasi Kemping Bobojong di Gunung Putri berjarak 1 Km jalan kaki dari terminal angkot di Gunung Putri. Pengunjung harus naik angkot dari terminal Cipanas ke Gunung Putri.
Selabintana
Berjarak 10 Km atau 30 menit dari Sukabumi, melewati jalan perkebunan teh dan kebun sayur. Pintu masuk Selabintana yaitu di Pondok Halimun berada di Cipelang. Dari terminal bis Sukabumi dengan minibus menuju pusat kota dan kemudian ganti kendaraan dengan minibus yang menuju Pondok Halimun.
ADVERTISEMENT
Situgunung
Pintu masuk Situgunung terletak kira-kira 70 Km atau 1,5 jam dari Bogor. Dari Bogor, ambil jurusan Sukabumi dan kemudian berbelok di Cisaat menuju Situgunung. Situgunung terletak di sebelah selatan kawasan Taman Nasional. Akses cukup bagus. Dari Jakarta atau Bogor, ambil bis jurusan Jakarta-Sukabumi-Cisaat. Jika dari terminal Sukabumi, naik minibus yang menuju Cisaat, dan sampai di Cisaat, ambil minibus menuju Situgunung, yang berjarak 10 Km.
Bodogol
Dari Bogor ke pintu masuk Bodogol, ambil jurusan Sukabumi dan turun di Lido (kira-kira 25 Km). Dari Lido menuju desa Bodogol kira-kira 4km, dan dari desa Bodogol menuju PPKAB kira-kira 3 Km melalui jalan berbatu, dan disarankan menggunakan kendaraan roda 4 dengan gardan ganda. Dengan menggunakan bis atau mini bus dari Bogor. Dari Lido anda dapat menggunakan motor ojek menuju resort Bodogol. Dari resort Bodogol, anda dapat mengunakan ojek sampai PPKAB.
ADVERTISEMENT
Cisarua
Pintu gerbang Cisarua berjarak 14 Km atau 20 menit dari Ciawi dengan mobil. Menuju pintu gerbang akses cukup bagus dengan jalan aspal. Dari Ciawi, gunakan minibus menuju terminal Pasir Muncang, dan dari terminal ini sewa ojek menuju pintu masuk Cisarua.
Gunung Gede Pangrango Foto: id.wikipedia.org
Lebih lanjut, terkait perjalanan dari bawah ke puncak memiliki estimasi waktu cukup variatif tergantung dari kesiapan dan kebugaran fisik pendaki. Namun rata-rata estimasi yang dibutuhkan untuk mencapai puncak berkisar 7 sampai 9 jam.