Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
ADVERTISEMENT
Ketua DPRD DI Yogyakarta, Nuryadi, cedera setelah lift yang ditumpanginya terjatuh. Saat itu dia turun dari ruangannya di lantai dua untuk rapat paripurna ke lantai 1 guna membahas APBD Perubahan.
ADVERTISEMENT
Kala itu Nuryadi naik lift bersama Wakil Ketua Komisi B DPRD DI Yogyakarta, Wahyu Budiantoro, yang juga mengalami cedera. Mereka berdua pun dilarikan ke Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
Dari pantauan kumparan di lokasi, lift tersebut berada di antara tangga menuju lantai dua gedung dewan. Berbeda dengan lift kebanyakan yang tertutup, lift tersebut terbuka dan tampak seperti lift untuk barang dengan ukuran sekitar 3 sampai 4 meter tingginya.
Wakil Ketua DPRD DI Yogyakarta, Huda Tri Yudiana mengatakan bahwa lift tersebut baru 4 bulan ada di DPRD DI Yogyakarta dan merupakan lift sementara.
Pengadaan lift itu bukan bersumber dari APBD, tetapi dari kantong Nuryadi sendiri. Nuryadi memasang lift pribadi karena tak kuat naik turun tangga setiap hari.
ADVERTISEMENT
"Beliau ini memang ada masalah kesehatan dan ngantor di lantai dua. Kan dulu kadang-kadang ada kendala karena beliau ada syaraf kejepit sehingga berat bolak-balik naik ke lantai 2," kata Huda kepada wartawan, Selasa (15/9).
Lantaran untuk kepentingan pribadi, Nuryadi enggan menggunakan APBD. Nuryadi kemudian memasang lift dengan dana pribadinya.
"Inisiatif pakai dana pribadi, dia enggak mau pakai APBD," ujarnya.
Huda sendiri mengaku sebelum kejadian itu dia sempat rapat dengan Nuryadi.
"Ya tadi Pak Ketua naik lift berdua sama Mas Dwi Wahyu dari rapat. Sebelumnya ketemu dengan saya, saya konsultasi beberapa urusan di kantor terkait paripurna ini," ujarnya.
Saat naik itu tiba-tiba tali lift putus dan keduanya terjatuh ke bawah. Nuryadi diduga mengalami patah kaki, keduanya lantas dilarikan ke Rumah Sakit Bethesda untuk mendapatkan perawatan.
ADVERTISEMENT
"Jadi kami berembuk Pak Ketua berapa hal di kantor ini setelah itu kita mau paripurna. Jam 10 Pak Ketua turun melalui lift bersama Mas Dwi ,liftnya putus dan jatuh. Kondisi medis saya kurang tahu, lagi di dokter. Tapi sepertinya patah kaki," kata Huda.
"Lift baru mungkin standarnya kurang bagus. Iya ( baru tahun ini) hanya alat bantu," kata Huda.
Lanjutnya, ke depan lift tersebut akan dibongkar. Sementara rapat paripurna juga dilaksanakan setelah ambulans berangkat.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )