LIPI: Buaya Sebenarnya Takut kepada Manusia

17 Juli 2018 14:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buaya air asin (Foto: Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Buaya air asin (Foto: Flickr)
ADVERTISEMENT
Warga di Sorong, Papua Barat, membantai 292 ekor buaya agar tak ada lagi penduduk yang tewas diterkam hewan berdarah dingin tersebut. Namun menurut peneliti reptil di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Mumpuni, buaya sebenarnya takut kepada manusia.
ADVERTISEMENT
“Buaya juga takut sama manusia, sebenarnya bukan musuh,” ucap Mumpuni saat ditemui kumparan di Pusat Penelitian Zoologi LIPI, Cibinong, Bogor pada Senin (16/7) kemarin.
Mumpuni mengatakan ketika buaya berhadapan dengan manusia, predator itu tak akan berani. Terlebih bila membekali diri dengan senjata.
“Asal bawa tongkat itu dia takut karena buaya tidak makan manusia,” lanjut Mumpuni.
Kendati begitu, buaya akan berusaha menyerang bila ada kesempatan dan merasa terancam. Mumpuni mengatakan biasanya buaya mulai aktif menyerang pada sore menjelang malam hari.
“Tapi kalau memungkinkan untuk menyerang dan tidak ada mangsa, ya, orang juga bisa terserang. Buaya itu bisa belajar dari keseharian mangsanya, misalkan orang mancing dia lihat diam hanya duduk. Buaya mempelajari itu. Orang biasanya tidak menyadari,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Mumpuni Ahli Reptil LIPI. (Foto: Hesti Widianingtyas/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mumpuni Ahli Reptil LIPI. (Foto: Hesti Widianingtyas/kumparan)
Selain itu, Mumpuni juga menyebut bahwa buaya adalah hewan yang sangat menjaga wilayahnya. Jadi siapapun yang mendekat kemungkinan besar akan diserang, baik manusia, hewan, maupun sesama buaya.
“Buaya itu hidupnya soliter bukan berkelompok. Jadi anak buaya itu tidak diasuh induknya, dia akan pergi mencari habitat atau teritorial sendiri. Nah, antarbuaya juga bisa saling bunuh karena bersaing dan menjaga wilayahnya,” ujar Mumpuni.
Terkait pembantaian buaya di Papua, Mumpuni mengatakan bahwa jenis buaya Papua merupakan satu-satunya di Indonesia yang boleh diburu asal sesuai ketentuan.
“Buaya Papua itu statusnya satwa buru, jadi boleh diburu dengan ketentuan, karena masyarakatnya biasa berburu dan populasi cukup banyak,” jelasnya.
Lebih lanjut Mumpuni mengatakan, buaya Papua bukan hewan liar. “Buaya Papua itu bukan liar, ya, itu buaya bisa dimanfaatkan. Khusus Papua itu dari penangkaran ada peraturannya, (seperti -red) mengambil anakan untuk dibesarkan,” imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya warga Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat, membunuh 292 ekor buaya di sebuah penangkaran yang terletak di wilayah SP 1. Mereka marah setelah seekor buaya terkam seorang warga bernama Sugito hingga tewas, saat mencari rumput di area penangkaran itu.
Pembantaian buaya ini menuai kontroversi, pihak kepolisian masih menyelidiki kasusnya. Jika pembantai terbukti bersalah, mereka terancam dijerat pasal tentang penganiayaan terhadap hewan hingga tewas, dengan hukuman penjara 9 bulan.