LSI Denny JA: Penurunan Kepercayaan Publik ke Polri Paling Besar

13 November 2019 17:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Mabes Polri Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Mabes Polri Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei tingkat kepercayaan publik terhadap sejumlah institusi negara pada sebelum dan sesudah Pilpres 2019. Sebanyak sembilan institusi negara disurvei yakni Presiden Jokowi, DPR, DPD, MK, KPU, Bawaslu, TNI, Polri, dan KPK.
ADVERTISEMENT
Hasil survei menunjukkan, sembilan institusi negara tersebut mengalami tren penurunan tingkat kepercayaan publik. Polri menjadi institusi yang paling tinggi angka penurunannya yakni mencapai 15,7 persen.
"Mereka yang percaya bahwa Polri bekerja untuk kepentingan rakyat sebesar 87,8 persen pada Juli 2018. Pada September 2019, pascapilpres, mereka yang percaya bahwa Polri bekerja untuk kepentingan rakyat menurun menjadi 72,1 persen," ujar peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby di Pisa Cafe, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/11).
Adjie menuturkan, penurunan tingkat kepercayaan pada Polri disebabkan institusi tersebut menjadi salah satu yang paling disorot publik pada masa Pemilu 2019 lalu.
Rilis Survei LSI Denny JA: menurunnya kepercayaan publik terhadap institusi negara dan lembaga sosial di Pisa Cafe, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (13/11). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
"Karena Polri adalah institusi yang juga di saat dua pemilu kemarin cukup disoroti oleh publik. Dugaan soal keterlibatan Polri dalam pemilu dan seterusnya, narasi itu di beberapa pemilih cenderung diyakini oleh mereka sehingga itu mempengaruhi trust terhadap Polri," jelas Adjie.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, hal ini perlu menjadi warning bagi Polri terutama dalam menghadapi isu netralitas dalam gelaran Pemilu maupun Pilkada.
"Sehingga dalam setiap kontestasi (politik), Polri harus punya sikap yang berbeda atau cara kerja yang berbeda sehingga tidak mengurangi trust masyarakat terhadap institusi mereka," tutur Adjie.
LSI Denny JA menilai, isu netralitas masih menjadi faktor utama penyebab menurunnya tingkat kepercayaan publik pada Polri ketimbang isu lainnya. Misalnya, tindakan kekerasan dan represif oleh oknum Polri.
"Saya pikir dalam kasus Polri lebih ke netralitas Polri. Kalau TNI mengapa masih dalam posisi yang cukup kokoh karena TNI enggak terlalu banyak bersentuhan dalam proses politik itu. Sehingga masyarakat melihat mereka memang masih ada trust yang cukup tinggi terhadap TNI," papar Adjie.
ADVERTISEMENT
Survei LSI Denny JA dilakukan sebanyak dua kali yakni pada periode Juli 2018 atau sebelum pilpres dan September 2019 sebelum pilpres. Survei ini melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi dan tingkat margin of errornya mencapai 2,9 persen.
Berikut adalah hasil survei LSI Denny JA tingkat kepercayaan publik terhadap institusi negara:
1. Presiden dari 81,5 persen menjadi 75,2 persen, turun sekitar 6,3 persen.
2. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari 68,7 persen menjadi 64,2 persen, turun sekitar 4,5 persen.
3. DPR dari sebesar 65,0 persen menjadi 63,5 persen, menurun sekitar 1,5 persen.
4. KPK dari sebesar 89,0 persen menjadi 85,7 persen, menurun sekitar 3,3 persen.
5. Mahkamah Konstitusi (MK) sebesar 76,4 persen menjadi 70,2 persen, menurun sekitar 6,2 persen.
ADVERTISEMENT
6. Polri dari 87,8 persen menjadi 72,1 persen, turun sekitar 15,7 persen.
7. Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari 90,4 persen menjadi 89,0 persen, turun sekitar 1,4 persen.
8. Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari 82,3 persen menjadi sebesar 78,1 persen, turun sebesar 4,2 persen.
9. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dari 81,2 persen menjadi 80,2 persen turun sekitar 1 persen.