Luhut Minta Maaf ke Rakyat, PPKM Darurat Jawa-Bali Belum Optimal
ADVERTISEMENT
Pemerintah berencana memperpanjang PPKM Darurat Jawa-Bali hingga akhir Juli mendatang. Namun kepastiannya baru akan diumumkan 2-3 hari mendatang.
ADVERTISEMENT
Pembatasan lewat PPKM Darurat ini dinilai banyak pihak belum efektif dan optimal dalam menekan mobilitas masyarakat dan laju penularan corona .
Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan pun meminta maaf kepada rakyat atas kondisi ini.
Meski demikian, Luhut menegaskan pihaknya dan semua menteri akan bekerja keras untuk menekan penularan corona varian Delta. Ia juga memastikan bansos kepada masyarakat akan segera disalurkan.
"Saya bersama jajaran kepala menteri terkait akan terus bekerja keras untuk pastikan penyebaran varian Delta ini bisa diturunkan," ungkap Menko Marves ini.
Menurut Luhut, meski mobilitas masyarakat turun namun tak bisa secara langsung menekan penularan varian Delta. Karena faktor inkubasi virus yang selama 14-21 hari.
"Ini terus terang berikan harapan ke kita semua bahwa penularan varian Delta ini bisa kita turunkan. Namun penurunan mobilitas aktivitas masyarakat ini tak serta merta langsung menunjukkan penurunan penambahan kasus, meski 3 hari ke belakang ini terlihat data-data sudah mulai membaik," terangnya.
Ia menegaskan keberhasilan menekan varian Delta membutuhkan konsistensi semua pihak dalam mematuhi aturan PPKM Darurat. Ia mengakui ekonomi masyarakat terdampak selama PPKM Darurat, namun pemerintah juga mempertimbangkan upaya menekan laju penularan corona.
ADVERTISEMENT
"Bukan pilihan yang mudah untuk pemerintah memutuskan PPKM ini. Di satu sisi kita harus hentikan laju penularan varian Delta yang eksponensial atau naik tinggi agar dokter, perawat, bidan di RS puskesmas dan faskes yang lain bisa menyembuhkan para pasien COVID-19 yang jumlahnya cukup banyak saat ini," kata Luhut.
"Di sisi lain dampak terhadap ekonomi rakyat kecil juga cukup besar akibat penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakat," pungkasnya.