Lulung : Saya Mesra-mesraan dengan Djan Faridz

12 April 2017 22:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Haji Lulung pulang duluan di Debat Pilgub (Foto: Akbar Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Haji Lulung pulang duluan di Debat Pilgub (Foto: Akbar Ramadhan/kumparan)
Pilgub DKI telah memasuki babak akhir. Kandidat yang lolos pada putaran pertama menjalani pertarungan terakhir dalam debat putaran kedua, Rabu (12/4) malam ini di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Anggota DPRD DKI Jakarta H. Abraham Lunggana alias Haji Lulung juga ikut hadir. Tidak diketahui detil waktu kedatangan Lulung yang dipecat kubu Djan Faridz karena lebih memilih untuk mendukung Anies-Sandi tersebut. Sekitar pukul 21.10 WIB, Lulung terlihat meninggalkan arena lokasi sebelum debat selesai.
Meski tidak mengikuti jalannya debat sampai akhir, Lulung menilai pasangan calon nomor urut 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno unggul dalam debat kali ini.
"Makanya saya bilang, soal perumahan Anies sudah selesai, sudah menang. Soal transportasi sudah menang. Soal nelayan lebih menang, karena nelayan dibilang adalah bagian hidup Anies dan Sandi dan harus setara kehidupan nelayan dengan masyarakat Jakarta," ujar Lulung seusai debat.
ADVERTISEMENT
Lulung mengatakan dirinya tidak bisa mengikuti jalannya debat sampai akhir karena ada janji dengan dokter. "Aku janjian sama dokter. Enggak (sakit). Lagi alergi. Lagi ada perawatan," katanya.
Terlepas dari komentarnya soal debat, Lulung mengaku bertemu dan sempat menyapa Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Djan Faridz saat berada di arena debat.
"Tadi ketemu. Halo-haloan. Mesra-mesraan lah, say hello doang ," kata Lulung.
Djan Faridz juga datang ke Hotel Bidakara untuk ikut menonton debat final ini. Berbeda dengan Lulung, Djan tampak menonton debat hingga akhir.
Sebelumnya Haji Lulung dipecat oleh PPP kubu Djan Faridz yang mendukung Ahok-Djarot. Dia dipecat dari PPP karena mendukung Anies-Sandi.
ADVERTISEMENT
Sejak pemecatan itu, Lulung mengaku menerima banyak tawaran bergabung dari sejumlah partai seperti Demokrat, Gerindra, PKB, dan PKS. Ia mengaku senang namun menolak secara halus dan tetap setia dengan PPP.