Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Lumpia dan Kursi Cawapres Prabowo untuk Anies Baswedan
31 Juli 2018 16:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
Anies Baswedan beringsut setelah mendapat panggilan agar datang ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Sabtu (28/7) sore.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta itu kebetulan sedang tak banyak agenda formal setelah pagi harinya membuka pertemuan akbar guru pendidik luar biasa DKI Jakarta di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.
Mengenakan batik lengan panjang dan celana hitam, mantan Mendikbud itu langsung diterima Prabowo. Keduanya lalu menggelar pertemuan empat mata di salah satu ruangan. Anies masih menebak-nebak, apa yang membuatnya dipanggil Prabowo secara khusus sore itu.

Pembicaraan dibuka dengan isu-isu ringan, hingga topik utama soal dinamika Pilpres 2019. Prabowo lalu menyampaikan maksudnya memanggil Anies, yaitu menawarkan agar Anies menjadi cawapresnya di Pilpres 2019.
"Bagaimana kalau Pak Anies?" tanya Prabowo.
Tawaran ini, meski disampaikan secara serius, tapi sesungguhnya bukanlah yang pertama. Anies Baswedan menyadari tawaran ini pasti datang dan dia tahu apa yang harus disampaikan kepada Prabowo sebagai jawaban.
ADVERTISEMENT
Kepada Prabowo, Anies dengan santun menyampaikan bahwa dia menerima tugas dari Prabowo pada tahun 2017 sebagai gubernur DKI. Tugas itu saat ini bahkan belum setahun ditunaikan. Anies justru menyampaikan dukungannya kepada Prabowo --yang disebut Anies sebagai 'promotor'-- agar tercapai koalisi yang kuat bersama Demokrat, PAN, dan PKS.
Prabowo mengerti Anies menolak. Pembicaraan yang berlangsung sekitar satu jam itu akhirnya diakhiri. Prabowo lalu menyampaikan bahwa dia akan mengundang Sandiaga Uno bergabung dalam pertemuan sore itu. Anies tak keberatan.

Tak lama, Sandi datang mengenakan kaus hitam dan jaket biru. Pertemuan 6 mata pun berlangsung santai namun berbobot. Tak hanya isu pilpres, mereka juga membahas masalah-masalah yang sedang dihadapi negara. Terutama isu ekonomi yang menjadi prioritas dan sering disinggung Prabowo dan Sandi di banyak forum. Isu lainnya soal Jakarta
ADVERTISEMENT
Dialog yang hangat itu tak terasa berlangsung hingga magrib. Sandi lalu mengajak Prabowo dan Anies untuk salat Magrib berjemaah. Prabowo manut, pun Anies. Mereka salat seperti tampak dalam foto yang tersebar di media sosial. Anies Baswedan berdiri sebagai imam.

Saat dikonfirmasi kumparan, Sandiaga Uno tak menampik pertemuan dan pembahasan tersebut. Dia menyebut Anies memang sudah lama masuk daftar cawapres Prabowo. Menjelang pendaftaran capres-cawapres 4-10 Agustus 2018, Prabowo perlu mendapat kepastian soal cawapresnya untuk dibahas bersama parpol koalisi.
"Saya diundang suruh hadir, dan begitu saya hadir sudah ada Pak Anies. Jadi kita saling mengupdate dan di situ kita ngobrol," cerita Sandi saat berbincang dengan kumparan di salah satu kedai kopi, di Pasar Santa, Jakarta Selatan, Minggu (29/7).

"Awalnya ngobrol yang umum. Pak Prabowo bilang kalian berdua sama-sama sibuk, saya ingin berikan update terhadap situasi menghadapi pilpres," imbuh ketua tim pemenangan Partai Gerindra itu.
ADVERTISEMENT
Sandi menyebut Prabowo menginginkan cawapres yang bisa diterima semua kalangan termasuk partai politik. Wagub DKI itu tak menampik masing-masing parpol punya kepentingan untuk mengusung kader menjadi cawapres. Tapi dia yakin pasti ada jalan tengah terbaik.
"Bolanya itu menurut saya sangat ada di dalam pembicaraan mitra koalisi, karena Pak Prabowo kan enggak bisa mencalonkan sendiri. Harus ada partai yang lebng beri persetujuan dan pertimbangan," ujarnya.
Sejauh ini, parpol yang bersedia menjadi pendukung Prabowo adalah Gerindra, Demokrat, PKS, dan PAN. Elite keempat parpol sedang rutin bertemu untuk menemukan jalan tengah atas beragam isu dan penentuan komposisi kandidat yang akan didaftarkan ke KPU.
