Macet Jakarta Makin Semrawut, Karyoto Ingin Bentuk Tim Pemecah Kemacetan

10 Februari 2025 11:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto bersama Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi usai apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Jaya 2025 di Mapolda Metro Jaya pada Senin (10/2/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto bersama Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi usai apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Jaya 2025 di Mapolda Metro Jaya pada Senin (10/2/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menanggapi kemacetan di Jakarta yang semakin hari semakin semrawut, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto memerintahkan jajarannya untuk membentuk Tim Pemecah Kemacetan.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikannya saat memberikan amanat di Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Jaya 2025 di Mapolda Metro Jaya, Senin (10/2).
“Kemarin, minggu yang lalu sudah saya perintahkan untuk membuat Tim Pemecah Kemacetan dan jangan disangka ketika hari libur, Sabtu dan Minggu adalah hari senggang. Tidak seperti itu. Mungkin 10 atau 20 tahun yang lalu itu terjadi,” ujar Karyoto.
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jalan MT Haryono, Jakarta, Kamis (6/2/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Menurutnya, masyarakat Jakarta sudah sangat jenuh dengan kemacetan yang selalu terjadi. Maka, ia menilai harus ada evaluasi.
“Kita di Jakarta yang hari-hari tidak lepas dari kemacetan tentunya akan menguras emosi, bahkan saya sendiri ketika saya berkendaraan banyak masyarakat yang tidak sabar dengan membunyikan klakson. Ini indikasi bahwa masyarakat jenuh,” tuturnya.
“Untuk itu disadarkan mari kita sama-sama dan tentunya evaluasi khusus bagi anggota atau fungsi yang berkaitan langsung dengan lalu lintas agar lebih memperhatikan,” sambungnya.
Kemacetan parah di sepanjang Jalan Gerbang Pemuda hingga flyover Gatot Subroto dan menutup akses menuju DPR RI, Jakarta, Sabtu (3/2). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Lebih lanjut, ia mencontohkan ruas Jalan sekitar SUGBK, Senayan, Jakarta yang selalu macet bila ada acara. Menurutnya, pusat keramaian di Jakarta sebenarnya hanya ‘itu-itu saja’.
ADVERTISEMENT
“Bisa dibayangkan ketika GBK dihadiri oleh 100 ribu dengan event-event besar. Dibuka pukul 19.00, 15.00 sudah mulai macet. Selesai 21.00 atau 22.00 dan cair baru 01.00 atau 02.00. Hal ini menandakan bahwa jalan di seputar pusat keramaian Jakarta hanya itu-itu saja,” tuturnya.
“Tentunya dengan cara rekayasa, pelayanan yang humanis, memberikan kesejukan kepada seluruh masyarakat pengguna jalan dengan sabar dan cepat akan lebih memperlancar situasi arus lalu lintas,” pungkasnya.
Di sisi lain, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman, menyebut kemacetan di Jakarta sangat disadari oleh pihak kepolisian. Untuk itu, ia sudah memerintahkan anggotanya untuk tidak arogan.
“Tadi sampaikan oleh Bapak Kapolda bahwa kemacetan ini sudah menjadi temuan kita sehari-hari, sehingga pun kita dalam melakukan pengawalan pun sudah sedemikian rupa kita atur anggota untuk tidak arogan, untuk tidak selalu minta prioritas tetapi betul-betul harus memperkirakan ancaman-ancaman yang ada di sekitarnya,” ucapnya.
ADVERTISEMENT