Macron, Presiden Prancis Termuda Sejak Napoleon

8 Mei 2017 12:04 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Napoleon Bonaparte dan Emmanuel Macron (Foto: Commons Wikimedia dan Reuters)
Presiden terpilih Prancis hasil hitung cepat, Emmanuel Macron, hanya butuh tiga tahun untuk menjadi presiden dari posisinya sebagai penasihat senior Presiden Francois Hollande yang tidak dikenal. Sebelumnya, Macron adalah bankir investor di Rothschild & Cie Banque.
ADVERTISEMENT
Kemudian ia naik jabatan menjadi Menteri Ekonomi, Industri dan Urusan Digital menggantikan Arnaud Montebourg pada 26 Agustus 2014. Sebagai Menteri Ekonomi, Macron berada di garis terdepan untuk mendorong reformasi bisnis yang ramah.
Pada 6 April 2016, Macron mendirikan partai politik independen bernama En Marche! atau Bergerak!. Empat bulan kemudian, Macron secara resmi mengundurkan diri dari pemerintahan.
Kemenangan Emmanuel Macron. (Foto: Reuters/Christian Hartmann )
Tanggal 16 November 2016, Macron resmi mengumumkan bahwa ia akan mencalonkan diri sebagai Presiden Prancis. Dalam pidato awalnya, Macron menyerukan revolusi demokratik dan berjanji untuk membebaskan Prancis dari berbagai masalah.
Dikutip dari Reuters, Senin (8/5), Macron saat ini tercatat sebagai kepala negara termuda yang akan memimpin Prancis sejak Kaisar Napoleon Bonaparte.
ADVERTISEMENT
Pria bernama lengkap Emmanuel Jean-Michel Frédéric Macron ini sekarang berusia 39 tahun. Sementara saat menjadi Kaisar Prancis, usia Napoleon Bonaparte 35 tahun.
Napoleon memimpin Prancis dari 18 Mei 1804 hingga 22 Juni 1815 atau 11 tahun.
Emmanuel Macron (Foto: Reuters/ean-Paul Pelissier)
Macron yang lahir di Amiens, Prancis, 21 Desember 1977 juga tercatat dalam sejarah sebagai kepala negara termuda di kelompok G7.
Suami Brigitte Trogneux (64) ini akan menggeser posisi Perdana Menteri Kanada Justin Tredeau yang saat ini berumur 45 tahun sebagai pemimpin negara termuda di G7. Dahulu di kelompok itu ada nama Perdana Menteri Kerajaan Inggris Tony Blair bahkan Presiden Amerika Serikat John F Kennedy yang menjadi pemimpin termuda.
ADVERTISEMENT
Terpilihnya Macron membawa angin segar bagi Prancis. Ditambah lagi pesan yang disampaikan Macron selama kampanye membawa optimisme bagi negara.
"Kampanyenya itu seperti terapi untuk mengubah orang Prancis menjadi lebih optimis," ucap penulis Michel Houellebecq.
Atas kemenangan Macron, ia banyak mendapat ucapan selamat dari para pemimpin dunia. Seperti dari Presiden AS Donald Trump, Kanselir Jerman Angela Merkel sampai Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull.