news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Mahasiswa Palestina yang Demo Pro-Palestina Ditangkap Imigrasi AS

10 Maret 2025 10:19 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para demonstran berunjuk rasa di luar gerbang utama Universitas Columbia saat universitas tersebut bersiap menjadi tuan rumah bagi mantan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett di New York City, AS, Selasa (4/3/2025). Foto: Caitlin Ochs/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Para demonstran berunjuk rasa di luar gerbang utama Universitas Columbia saat universitas tersebut bersiap menjadi tuan rumah bagi mantan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett di New York City, AS, Selasa (4/3/2025). Foto: Caitlin Ochs/REUTERS
ADVERTISEMENT
Imigrasi AS menangkap mahasiswa Palestina yang memainkan peran penting dalam aksi demonstrasi pro-Palestina di Columbia University di New York. Hal itu diungkapkan serikat pekerja mahasiswa, Minggu (9/3).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Senin (10/3), mahasiswa yang ditangkap itu bernama Mahmoud Khalil, menempuh pendidikan di Sekolah Hubungan Internasional dan Publik di universitas itu. Dia ditangkap Kementerian Keamanan Dalam Negeri di kediamannya pada Sabtu (8/3). Istrinya adalah warga negara AS yang sedang mengandung 8 bulan. Sementara Mahmoud Khalil memegang green card.
Tampaknya penangkapan ini merupakan upaya pertama pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk memenuhi janjinya mendeportasi mahasiswa asing yang terlibat dalam demonstrasi pro-Palestina yang dia sebut sebagai antisemit. Aksi demonstrasi pro-Palestina dan anti-Israel telah digelar di universitas AS semenjak konflik Hamas-Israel pecah pada Oktober 2023.
Khalil menyebutnya sebagai gerakan anti-perang yang mencakup mahasiswa dan kelompok dan Yahudi, dan dia merupakan salah satu negosiator dengan administrator sekolah atas nama demonstran pro-Palestina.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters beberapa jam sebelum ditangkap, Khalil mengungkapkan kekhawatirannya bahwa dia ditarget oleh pemerintah karena berbicara dengan media.
Berdasarkan biografi online, Khalil tumbuh besar di kamp pengungsi Palestina di Suriah dan pernah bekerja untuk kedutaan Inggris di Beirut. Dia kini ditahan di pusat penahanan Imigrasi dan Bea Cukai di Elizabeth, New Jersey.
Pengacaranya, Amy Greer, tidak segera merespons permintaan komentar. Istri Khalil juga menolak memberikan komentar melalui salah satu teman kuliah Khalil.
Juru bicara Columbia University mengatakan pihaknya dilarang oleh hukum untuk membagikan informasi terkait mahasiswa. Namun, universitas menyatakan pihaknya berkomitmen pada hak-hak hukum mahasiswanya.
Jubir Trump dan Kementerian Keamanan Dalam Negeri juga tidak merespons pertanyaan wartawan.
ADVERTISEMENT
Menlu AS Marco Rubio membagikan laporan berita penangkapan Khalil lewat media sosialnya.
"Kami akan mencabut visa dan/atau green card pendukung Hamas di Amerika supaya mereka dapat dideportasi," kata Rubio.
Rubio tidak memberikan penjelasan lebih lanjut dan jubir Rubio tidak merespons pertanyaan wartawan.