Mahfud MD Beberkan Tiga Tingkatan Radikalisme: Jihadis, Takfiri, Ideologi

14 Maret 2022 9:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Teroris. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teroris. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut setidaknya ada tiga jenis tingkatan radikalisme yang ada saat ini, yaitu jihadis, takfiri, dan radikalisme ideologi.
ADVERTISEMENT
Dari ketiganya, jihadis yang paling ekstrem karena bisa menyerang atau membunuh orang lain yang tidak sepaham atau dianggap menghalang-halangi terwujudnya paham mereka.
ISIS dan beberapa kelompok terorisme lainnya disebut Mahfud jadi beberapa contoh kelompok yang memiliki paham jihadis. Mahfud menyampaikan itu di hadapan pimpinan thoriqah yang tergabung dalam Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al Mu’tabaroh An Nahdliyyah (Jatman).
"Mereka tidak hanya menyerang kelompok yang dianggap sebagai lawan, tetapi juga pihak yang dipandang menghalangi tujuan mereka, misalnya Polri," ujar Mahfud melalui keterangan tertulisnya, Senin (14/3).
Setelah jihadis, berikutnya adalah takfiri. Penganut paham Takfiri, kata Mahfud, menganggap paham lain dalam satu agama adalah paham yang sesat atau kafir. Tidak saja harus dijauhi tetapi harus dimusuhi.
ADVERTISEMENT
Menko Polhukam Mahfud MD hadiri acara Pimpinan Thoriqah Jamiyyah Ahlith Thoriqoh Al Mutabaroh An Nahdliyyah (Jatman). Foto: Humas Kemenko Polhukam
"Selanjutnya tingkatan radikalisme terakhir yang lunak namun tetap berbahaya, adalah radikalisme ideologis. Mereka memiliki paham tertentu yang dianggap paling benar dan menyalahkan paham yang dianut orang lain, bahkan paham nasional seperti Pancasila pun disebut sesat," ucap Mahfud.
Untuk terbebas dari ancaman ketiga paham radikal tersebut, Mahfud menegaskan pentingnya peranan negara dan seluruh masyarakat untuk merawat serta menjalankan dasar dan kesepakatan negara yang telah disepakati oleh para pendiri bangsa.
Mahfud berharap, para pengamal thoriqoh yang tergabung di Jatman senantiasa mendukung pemerintahan yang sah, dan selalu berikhtiar meningkatkan kualitas sumber daya manusia, zikir, serta pengembangan di bidang mental dan spiritual melalui amalan thoriqiah.
Menko Polhukam Mahfud MD hadiri acara Pimpinan Thoriqah Jamiyyah Ahlith Thoriqoh Al Mutabaroh An Nahdliyyah (Jatman). Foto: Humas Kemenko Polhukam
"Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai anugerah Allah yang kita miliki, harus kita rawat. Salah satu yang mengancam dalam merawat NKRI ini adalah radikalisme, yaitu satu gerakan yang ingin membongkar kesepakatan-kesepakatan dalam hidup bernegara sebagai Darul Mitsaq," kata Mahfud.
ADVERTISEMENT
"Kita membangun NKRI berdasarkan ijtihad para ulama. Ulama thoriqoh memberikan sumbangan besar bagi berdirinya negara ini," pungkasnya.