Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Menko Polhukam Mahfud MD menerima kunjungan kerja Menteri Pertahanan Korea Selatan, Jeong Kyeong-doo, di Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (12/12). Dalam pertemuan itu, Mahfud memastikan kerja sama Indonesia dengan Korea Selatan terkait pengadaan alutsista tetap berlanjut.
ADVERTISEMENT
Alutsista yang dibahas yakni pengadaan jet tempur generasi 4,5 yang diberi nama program KFX/IFX (Korean Fighter Experiment/Indonesia Fighter Experiment).
"Korea ini ya kunjungan biasa, kunjungan antarpemerintah yang salah satunya menjadi perhatian dalam kunjungannya ke sini adalah melanjutkan pembicaraan tentang kerja sama alutsista alat utama sistem pertahanan persenjataan yang disebut KFX dan IFX, join pembuatan pesawat bersama," kata Mahfud saat ditemui di kantornya, Kamis (12/12).
Dalam pembahasan kelanjutan proyek itu, Mahfud MD menyebut saat ini pembicaraan masih terus dilakukan antar kedua negara dimana Indonesia diwakili oleh Menhan Prabowo Subianto.
"Itu sekarang masih sedang dinegosiasi dan vocal point dari Indonesia memang yang ditunjuk pak Prabowo Menteri Pertahanan untuk berbicara antara menteri pertahanan," ungkap Mahfud.
Disinggung pembahasan atau negosiasi harga yang dilakukan kedua negara terkait pengadaan pesawat tempur tersebut, Mahfud menampiknya. Menurutnya belum ada pembahasan spesifik dalam kunjungan Jeong Kyeong-doo kali ini ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Dia (Menhan Korsel) ke sini hanya courtesy call saja dia memberitahu bahwa dia datang ke Indonesia dan ketemu dengan Pak Prabowo dan tempat lain. Jadi tidak ada yang spesifik yang diputuskan tadi," beber Mahfud.
Namun Mahfud MD memastikan pembicaraan soal pengadaan pesawat tempur yang lama tertunda itu tetap dilanjutkan.
"Pembicaraannya tetap dilanjutkan (soal pengadaan alutsista)," kata Mahfud.
Terkait pengadaan pesawat tempur KFX/IFX sebelumnya pernah tertunda pada 2009. Pada 7 Januari 2016, Indonesia dan Korea Selatan menandatangani cost share agreement terkait pengadaannya.
Menteri Pertahanan sebelumnya, Ryamizard Ryacudu, sempat mengungkapkan Indonesia belum membayar 20 persen dari total biaya pengerjaan KFX/IFX fase kedua seperti yang telah disepakati dalam kontrak sebesar Rp 18 triliun atau 1,65 triliun won
ADVERTISEMENT
Sementara 80 persen sisanya ditanggung pemerintah Korsel. Total dana yang dikeluarkan kedua negara untuk penggarapan fase kedua ini diperkirakan menelan dana hingga 8,6 triliun won.