Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Menkopolhukam Mahfud MD menyebut aksi terorisme seperti penusukan terhadap mantan Menkopolhukam Wiranto hingga aksi peledakan bom dapat terjadi kapan pun termasuk pada perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
ADVERTISEMENT
Untuk mencegah aksi teror tersebut, Mahfud menggelar Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Bidang Operasional Tahun 2019 dalam rangka persiapan Operasi Lilin 2019.
"Beberapa ancaman terorisme sepanjang 2019 seperti penusukan Menkopolhukam Wiranto dan ledakan bom di Polrestabes Medan menunjukkan bahwa kejadian itu bisa berlaku kapan saja, di mana saja, dengan target yang ditentukan," ujar Mahfud di Auditorium STIK, Jakarta Selatan, Jumat (13/12).
Hal itu dilakukan, kata Mahfud, untuk memastikan keamanan dan kenyamanan umat kristiani saat menjalankan ibadah perayaan Hari Raya Natal.
"Untuk itu perlu peningkatan pengamanan seperti tempat ibadah, tempat wisata dan tempat keramaian. Sehingga seluruh masyarakat merasa aman dan terlindungi dengan kehadiran pemerintah," ucap Mahfud.
ADVERTISEMENT
"Operasi ini tugas wajib untuk menjamin kelancaran ibadah Natal dan Tahun Baru yang diharapkan berjalan aman dan damai tanpa gangguan apa pun," sambungnya.
Mahfud kemudian menyinggung adanya data mengenai gangguan Kamtibnas jelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
"Gangguan Kamtibnas sepanjang Natal Tahun Baru 2018-2019 mengalami kenaikan 4012 kasus dibanding periode 2017-2018 yang berjumlah 2909 kasus. Naik 27,49 persen," kata Mahfud.
Kenaikan ini, kata Mahfud , tentunya menjadi pengingat bagi pemerintah termasuk aparat untuk meningkatkan pengamanan.