Mahfud Tak Lagi Kena Prank seperti 2019, Akhirnya Jadi Cawapres

18 Oktober 2023 13:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres Mahfud MD memberikan sambutan di DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10/2023).  Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres Mahfud MD memberikan sambutan di DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah 'kena prank' pada Pilpres 2019, Mahfud MD akhirnya betul-betul bakal melenggang di Pilpres 2024. Ia telah resmi dideklarasikan sebagai cawapres Ganjar Pranowo.
ADVERTISEMENT
Adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mengumumkan kepastian tersebut hari ini, Rabu (18/10) di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat.
"Dengan mengucapkan bismillahirrahmannirrahim, maka calon wakil presiden yang dipilih oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang akan mendampingi Bapak Ganjar Pranowo adalah Bapak Prof. Dr. Mahfud MD," kata Megawati disambut tepuk tangan sambil berdiri hadirin (standing ovation).
Mahfud mengatakan, amanah Megawati tak bisa ditolak. Ia pun akhirnya bersedia ikut kontestasi untuk pertama kalinya selama hidup.
"Karena tugas saya itu, maka selama ini saya tidak pernah sekali pun menyatakan akan ikut dalam kontestasi pemilu. Saya juga tidak pernah berkampanye, memasang spanduk dan lain-lain," ujarnya.
"Baru kali inilah yang pertama kali saya menyatakan bersedia menjadi calon wakil presiden Republik Indonesia karena amanah yang sudah diberikan oleh Ibu Megawati tadi bersama para pimpinan partai disaksikan oleh kita semua," sambung pria kelahiran Sampang, 13 Mei 1957 ini.
ADVERTISEMENT
Pengumuman cawapres kali ini tidak banyak drama. Dalam sepekan terakhir setidaknya nama Mahfud MD memang menguat. Selain dia, ada satu nama lain, yakni Khofifah Indar Parawansa.
Bacapres Ganjar Pranowo bersama Bacawapres Mahfud MD memberikan sambutan di DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Namun, dua hari ke belakang, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sudah menyebut bahwa cawapres sudah mengerucut satu nama. Meski tak menyebut nama, tapi kode-kode sudah ditebar.
Wakil Ketua TPN Benny Rhamdani yang paling jelas melempar tanda-tanda. Kata Ketum Barikade 98 — kelompok relawan Jokowi — ini, cawapres Ganjar berinisial 'M'. Hingga akhirnya teka-teki itu terjawab, M adalah Mahfud MD.

Berbeda dengan 2019

Dinamika yang terjadi tahun ini berbeda dengan Pilpres 2019. Saat itu, Mahfud yang sejatinya digadang dan sudah siap menjadi cawapres Jokowi, tiba-tiba "di-prank".
ADVERTISEMENT
Di hari-H pengumuman, Mahfud yang sudah mengenakan baju berwarna putih, akhirnya tak jadi diumumkan sebagai cawapres Jokowi saat itu. KH Ma'ruf Amin yang dipilih pada detik-detik terakhir.
Cerita detailnya begini. Pada Agustus 2018 lalu, dalam sebuah acara di televisi nasional, Mahfud mengungkapkan bahwa Jokowi sudah menjatuhkan pilihan kepadanya sehari sebelum pengumuman cawapres.
Mahfud saat itu bahkan diminta untuk mengukur baju karena bakal dibuatkan seragam saat deklarasi capres-cawapres. Tapi sehari setelahnya, Kamis, 9 Agustus 2018, keputusan berubah.
Mahfud MD di Restoran Tesate, Menteng, Jakarta. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
Malam itu, Mahfud padahal sudah bersiap dan menunggu di Restoran Tesate, Menteng, dengan mengenakan kemeja putih dan celana hitam sesuai permintaan. Restoran ini hanya terpisah persimpangan jalan dengan Restoran Plataran, yang nantinya akan menjadi lokasi deklarasi cawapres.
ADVERTISEMENT
Saat itu, Mahfud ditemani oleh sejumlah orang dekat dan banyak wartawan yang meliput detik-detik pengumuman Mahfud MD sebagai cawapres.
Sementara itu, Jokowi dan koalisinya kala itu berada di Restoran Plataran. Dan, di luar dugaan, Jokowi kemudian mengumumkan Ketum MUI Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya, bukan Mahfud, yang sedang menanti di Tesate.
Menurut informasi yang dihimpun kumparan, nama Mahfud MD ini ditolak oleh tiga parpol pendukung Jokowi saat itu: PDIP, Golkar, dan PKB. Informasi ini juga diperkuat oleh cuitan Sekjen PKB saat itu, Abdul Kadir Karding.
"Rapat antara Pak Jokowi dan ketum sekjen pendukung memutuskan Prof Dr KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres Jokowi," cuitnya pada 9 Agustus 2018.
Bertempat di Plataran juga, Jokowi dan 9 ketum serta sekjen parpol koalisi menandatangani dukungan capres-cawapres yang akan diserahkan ke KPU.
ADVERTISEMENT
Mahfud legawa menerima fakta dirinya tak terpilih. Dia tetap mendukung Jokowi dan menerima posisi sebagai Menko Polhukam hingga kini.
Ketika nama Mahfud kembali meroket menjelang Pemilu 2024, rupanya mantan Ketua MK ini tak mau kasus prank 2019 terulang. Deklarasi resmi Mahfud MD yang dihadiri oleh para ketum parpol koalisi pada Rabu, 18 Oktober 2023 menjadi penguat bahwa Mahfud tidak "di-prank" seperti 2019.