Mahmoud Ahmadinejad Kembali Incar Kursi Presiden Iran

12 April 2017 15:46 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad (Foto: Reuters)
Mahmoud Ahmadinejad kembali mengincar kursi presiden Iran dalam pemilu bulan depan. Padahal pemimpin tertinggi Syiah Iran, Ayatullah Khamenei, memerintahkan Ahmadinejad tidak lagi maju dalam pemilu presiden.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Ahmadinejad pada Rabu (12/4) mendaftarkan dirinya ke Kementerian Dalam Negeri di Teheran sebagai calon presiden untuk pemilu Mei mendatang.
Pendaftaran untuk peserta pemilu 19 Mei dimulai pada Senin lalu dan berlangsung selama lima hari pekan ini. Para pendaftar nantinya akan diseleksi kualifikasi politik dan keagamaannya oleh Dewan Pelindung Iran.
Ahmadinejad (Foto: REUTERS/Fatih Saribas)
zoom-in-whitePerbesar
Ahmadinejad (Foto: REUTERS/Fatih Saribas)
Ahmadinejad pernah menjabat sebagai presiden Iran selama dua periode sebelum Hassan Rouhani terpilih presiden pada 2013. Selama menjabat presiden, pria 60 tahun ini dipuja masyarakat perdesaan, namun dikecam oleh kelas menengah.
Pemerintahan Ahmadinejad dituduh penuh korupsi dan kolusi. Ketika terpilih kembali pada tahun 2009, ribuan warga Iran turun ke jalan memprotes hasil pemilu yang menurut mereka penuh kecurangan.
ADVERTISEMENT
Sedikitnya 36 orang tewas dan 4.000 orang ditahan dalam aksi protes yang berlangsung rusuh tersebut.
Khamenei. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Khamenei. (Foto: Reuters)
Pemerintahan Ahmadinejad juga diwarnai konflik internal, terutama ketegangan dengan Khamenei. Dalam pemilu tahun ini juga, Khamanei pada September tahun lalu mengaku telah melarang Ahmadinejad untuk ikut dalam pemilu.
Di kancah internasional, Ahmadinejad juga sosok yang kontroversial, terutama karena program nuklir yang didorongnya. Berbeda dengan Rouhani yang moderat, Ahmadinejad sangat keras terhadap Amerika Serikat dan Israel. Beberapa kali perundingan nuklir di bawah Ahmadinejad gagal.
Jika namanya dinyatakan layak maju sebagai capres Iran, maka Ahmadinejad akan menjalani kampanye selama 20 hari.