Makanan Suku Mante: Ikan dan Kumer

27 Maret 2017 12:05 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Hutan Leuser, Aceh (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Hutan Leuser, Aceh (Foto: Wikimedia Commons)
Eks Kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Fauzan Azima, menyebut pernah melihat jejak suku Mante di Gunung Leuser di Wilayah Samar Kilang, Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Bagaimana ceritanya?
ADVERTISEMENT
Fauzan pernah menemui jejak Suku Mante saat dia hidup di hutan sekitar tahun 2000-2005
"Di hutan tersebut ada juga orang utan, badak, ada juga harimau, ada gajah. Suku Mante ini memang sulit tersentuh manusia. Tingginya kira-kira 90 centimeter. Dia emang lincah gitu," kata Fauzan saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com) melalui sambungan telepon, Senin (27/3).
Fauzan menjelaskan, penciuman dari Suku Mante sangat tajam. Ketika ada manusia atau pihak lain yang dianggapnya mencurigakan mendekat pasti dia akan kabur.
"Kalau ada yang mendekat, paling jauh 100 meter saja pasti dia kabur. Insting penciumannya mirip dengan apa yang dimiliki badak hutan," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, suku Mante tak hidup bergerombol. Dalam mencari makan, Suku Mante biasanya berburu ikan dan jenis tanaman tertentu.
"Kalau dari bekas atau jejak kakinya saya pikir jumlahnya ratusan. Mereka biasa makannya itu ikan. Kita lihat bekas-bekas ikan di pinggir sungai. Kemudian ada satu tumbuhan seperti salak namanya kumer. Buah itu ada di dataran rendah tidak ada di dataran tinggi," tutur dia.
Penampakan suku Mante. (Foto: Zicko Zero/	Youtube )
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan suku Mante. (Foto: Zicko Zero/ Youtube )