Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
Pemerintah Malaysia memutuskan untuk mengimpor tablet hydroxychloroquine dari India untuk merawat pasien positif corona. India diketahui merupakan produsen terbesar chloroquine di dunia.
ADVERTISEMENT
Penjualan obat anti malaria ini melambung setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebutnya sebagai senjata potensial untuk memerangi penyakit COVID-19.
“Pada 14 April, India telah memberikan izin untuk Malaysia mengimpor 89.100 tablet chloroquine,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri Malaysia, Kamarudin Jaffar, dikutip Reuters, Kamis (16/5).
“Namun, kami masih mencoba membeli lebih banyak lagi tablet chloroquine dari India, yang juga akan kami simpan untuk stok,” ucapnya.
Chloroquine sejatinya belum dideklarasikan sebagai obat untuk membasmi penyakit COVID-19. Akan tetapi, dokter dan apoteker di AS mengakui sudah menggunakan chloroquine untuk merawat pasien yang terinfeksi virus corona. Sementara, opini lain mencuat bahwa obat itu tak berefek apa pun terhadap virus corona.
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan Malaysia mengatakan menghadapi tantangan untuk mendapatkan obat tersebut. Obat itu diakui telah digunakan Negeri Jiran untuk merawat pasien positif corona sejak Januari lalu.
Pemerintah Malaysia dilaporkan meminta India untuk mengimpor hingga 1 juta tablet chloroquine. Hingga kini, sebanyak lebih dari 5.000 orang dinyatakan positif corona di Malaysia dengan 83 kematian.