Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
![Webinar Aksi Mangrove 2020. Foto: IPB University](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1595904314/hciathkmg0vwrram4bgm.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam diskusi mangrove itu, Prof Dr Cecep Kusmana, dosen IPB University dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan mengatakan bahwa sebanyak 250 kabupaten dan kota di Indonesia memiliki ekosistem mangrove.
Kerusakan yang terjadi pada ekosistem mangrove menurut Prof Cecep utamanya disebabkan karena penebangan, bencana alam, polusi air oleh sampah dan konversi hutan.
Pemeliharaan ekosistem mangrove tentunya sangat perlu dilakukan karena ekosistem mangrove menyediakan berbagai sumberdaya yang berasal dari flora maupun fauna dan berperan sebagai sistem penyangga kehidupan.
ADVERTISEMENT
Salah satu peran ekosistem mangrove yaitu sebagai penyimpan karbon. Mangrove dapat menyimpan karbon 3-5 kali lebih banyak dibandingkan hutan tropis dataran rendah yang tersimpan dalam sedimennya.
Karena itu ekosistem mangrove berperan besar dalam pengendalian iklim global. Pemanfaatan ekosistem mangrove sebaiknya dilakukan secara berkelanjutan agar ekosistem tetap terjaga. Contohnya dengan menerapkan sistem silvofishery, sylvo-fishery-pastoral, dan agro-sylvo-fishery-pastoral.
Sementara itu Ketua KeMANGTEER Jakarta, Citra Wijaya Kusuma menyampaikan materi terkait dengan olahan mangrove khususnya mangrove di pesisir Jakarta.
Buah lindur dan pidada diketahui mengandung zat tanin yang cukup tinggi sehingga buah perlu mengalami beberapa proses sebelum diolah menjadi makanan. Namun zat tanin yang dihasilkan mangrove pun memiliki manfaat, yaitu sebagai pewarna batik.
ADVERTISEMENT
“Upaya untuk mengenalkan produk mangrove kepada masyarakat di luar daerah pesisir itu cukup sulit. Ini dikarenakan masyarakat yang tinggal di luar wilayah pesisir tidak mengetahui akan pentingnya ekosistem mangrove untuk wilayah pesisir. Sehingga tugas kita bersama untuk terus mengkampanyekan produk olahan mangrove agar masyarakat umum dapat mengetahui pentingnya hutan mangrove bagi masyarakat pesisir,” ujar Citra.
Pada kesempatan itu juga, Ir Asep Sugiharta, yang juga Direktur Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan membahas tentang strategi pengelolaan mangrove berkelanjutan.
Karena mangrove merupakan ekosistem esensial yang sangat penting dan rentan akan kerusakan maka diperlukan pengelolaan ekosistem mangrove yang berkelanjutan. Terbitnya Kepres No 73 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove menjadi salah satu payung hukum dalam mengelola sumberdaya hayati dan ekosistemnya.
ADVERTISEMENT
Substansinya yaitu cara mengelola sumberdaya mangrove secara berkelanjutan dengan memperhatikan aspek ekologi dan sosial ekonomi.
Terdapat empat prinsip dasar pengelolaan mangrove berkelanjutan, yaitu pengelolaan berbasis fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengelolaan berbasis pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya, pengelolaan berbasis fungsi pemanfaatan secara lestari keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya, serta partisipasi masyarakat dalam bentuk kemitraan konservasi.
Pada dasarnya strategi konservasi yang utama yaitu menjaga keutuhan ekosistem, apabila telah terjadi kerusakan barulah dilakukan pemulihan. Keberhasilan pengelolaan kawasan esensial dapat dicirikan dengan terlaksananya perlindungan, adanya pengawetan, adanya pemulihan ekosistem dan terlaksananya pengelolaan pemanfaatan secara lestari.
“Pada tahun depan insyaAllah akan digarap undang-undang mengenai Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) di mana undang-undang ini bertujuan untuk menjaga ekosistem mangrove yang berada diluar kawasan konservasi agar tidak terjadi degradasi atau alih fungsi kawasan, sehingga ekosistem mangrove di Indonesia akan terjaga dan dikelola dengan prinsip kelestarian” ujarnya.
Patut diketahui, ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang patut untuk dijaga bersama. Tidak hanya oleh masyarakat dekat pesisir namun juga oleh masyarakat yang jauh dari daerah pesisir.
ADVERTISEMENT
Dengan mengetahui manfaat yang didapat dari keberadaan mangrove, baik secara ekologi maupun ekonomi, maka masyarakat dapat lebih peduli pada kondisi ekosistem mangrove dan dapat tergerak untuk melakukan konservasi ekosistem mangrove.