Blue Whale Challenge Renggut Nyawa di Kenya

9 Mei 2017 5:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi bunuh diri (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bunuh diri (Foto: Thinkstock)
Pihak kepolisian Kenya saat ini tengah melakukan investigasi terhadap kasus seorang remaja yang diduga dipengaruhi untuk bunuh diri melalui tantangan yang disebarluaskan melalui media sosial.
ADVERTISEMENT
Dilansir AP, Kepala kepolisian Nairobi Japheth Koome menyatakan pihaknya menemukan Jamie Njenga, seorang remaja 16 tahun, menggantungkan dirinya di balkon rumah keluarganya.
Koome menyatakan bahwa jenazah Njenga kini dibawa ke rumah duka di kotanya untuk menjalankan autopsi. Lebih lanjut, Koome tidak menemukan surat pernyataan bunuh diri di lokasi penemuan jenazah. Namun, ia mencurigai bahwa Njenga bunuh diri akibat pengaruh dari sebuah tantangan bunuh diri yang disebarkan melalui media sosial.
Nenek dari Jamie Njenga, Waithera Njenga, menyebutkan sang cucu sempat bercerita padanya bahwa ia tengah memainkan sebuah permainan. Permainan itu disebut Njenga meminta untuk melakukan mutilasi terhadap dirinya sendiri.
Tren permainan ini sering kali disebut dengan Blue Whale Challenge, sebuah permainan yang dilakukan dengan cara menuntaskan tantangan yang diberikan oleh salah satu pihak yang disebut dengan kurator. Tantangan yang diberikan pun beragam dan kerap kali tidak masuk akal, seperti misalnya menyakiti dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Tantangan ini berlangsung selama 50 hari, dan di hari ke-50, para pemain diarahkan untuk melakukan bunuh diri dan mendokumentasikannya.
Tak hanya di Kenya, laporan serupa juga datang dari Rusia dan Brasil yang menyebutkan anak remaja di sana semakin terikat dengan tantangan media sosial yang menyertakan pernyataan kesediaan untuk melakukan mutilasi terhadap dirinya sendiri dan beberapa tantangan bunuh diri lainnya.