Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Marcella Zalianty Akan Produseri Film Laksamana Malahayati
6 Mei 2018 22:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi), Marcella Zalianty berencana mengadakan Focus Group Discussion (FGD) tentang wacana penggarapan film Laksamana Malahayat i. Dalam proses pembuatan film ini Marcella akan bertindak langsung sebagai produser.
ADVERTISEMENT
Marcella Zalianty telah menjumpai Wakil Gubernur Aceh , Nova Iriansyah, untuk membahas rencana penggarapan film tersebut. Sejumlah sejarawan Aceh dijadwalkan akan mengisi kegiatan FGD. Di antaranya Ketua Majelis Pendidikan Daerah dan Ketua Majelis Adat Aceh, Rusdi Sufi.
“Indonesia selalu diidentikkan dengan kekuatan maritimnya. Jadi, penggarapan film ini diharapkan dapat menunjukkan potret kekuatan maritim kita sejak dahulu. Kami optimis, sosok Keumalahayati, sebagai seorang laksamana perempuan pertama dunia akan sangat menginspirasi,” kata Marcella, dalam keterangannya, Minggu (6/5).
Menurutnya, Film pahlawan Aceh ini akan menjadi penggarapan film perang laut pertama di Tanah Air. “Film ini dibuat untuk mengangkat spirit dari seorang Keumalahayati. Selain itu, film ini juga bertujuan untuk menunjukkan kepada masyarakat dan dunia internasional bahwa dunia maritim adalah identitas Indonesia,” sebut Marcella.
ADVERTISEMENT
Marcella menyebutkan, penggarapan film Laksamana Malahayati digagas oleh Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo saat masih menjabat sebagai Panglima TNI. Tujuannya untuk mengenang jasa-jasa Malahayati sebagai seorang laksamana perempuan pertama di era modern.
“Pemerintah Aceh juga sudah menetapkan Laksamana Malahayati sebagai Pahlawan Nasional pada peringatan Hari Pahlawan tahun 2017 lalu. Presiden RI Joko Widodo, bahkan langsung menyerahkan gelar Pahlawan Nasional tersebut kepada ahli waris Laksamana Malahayati," imbuh Marcella.
Sementara itu, Pemerintah Aceh mengapresiasi rencana penggarapan film Laksamana Malahayati. Sebagai tokoh pejuang perempuan yang sangat tangguh, sinema ini diharapkan dapat menginspirasi para pecinta film di Tanah Air.
“Kami menyambut baik apa yang akan dilakukan, baik dari segi komersial, dari segi sejarah dan sinematografi. Tentu ini merupakan sebuah hal yang sangat positif, dari segi bisnis juga seharusnya positif. Dengan produksi film yang berkualitas, maka film Indonesia benar-benar menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ujar Nova Iriansyah.
Nova mengatakan, Pemerintah Aceh sangat mendukung berbagai kegiatan yang bertujuan untuk menggali sejarah Malahayati. Dia berharap, film itu nantinya menjadi karya yang berkualitas serta memiliki nilai edukasi.
ADVERTISEMENT
"Kita juga berharap agar film Laksamana Malahayati mampu menginspirasi seluruh generasi muda Indonesia,” ucap Nova.
Laksamana Malahayati merupakan pemimpin ribuan pasukan Inong Balee yang sangat disegani di Kesultanan Aceh Darussalam. Nama Malahayati menggetarkan dunia internasional saat itu setelah berhasil membunuh Cornelis de Houtman dalam duel satu lawan satu di geladak kapal.
Dia juga berhasil menangkap Frederick de Houtman, kapten kapal Belanda lainnya dalam satu misi. Kedua de Houtman bersaudara ini merupakan kapten kapal de Leeuw dan de Leeuwin.